[PUISI] Yang Kurindukan Kemarau Ini

Sebuah puisi untuk sahabat dan kenangan masa kecil

 

Aku rindu

Akan keringnya angin kemarau lampau

yang anggun menari, mendesir di atas kulitku

Aku rindu

Saat telanjang kakiku berlari menapaki lapangan berdebu

Sambil bersorak riang daku, di tengah udara yang membara

Aku rindu

Akan senyum - senyum polos kawan lama

Kawan yang cuma tau cara berkawan

Aku rindu

Saat bibir mereka melantunkan canda dengan merdu 

Diikuti seringai sipu wajahku yang berdebu

Aku rindu tawa kami

Tawa yang datang di tengah tarian kami

Tarian yang menerbangkan debu di lapang yang gersang

Aku rindu

Akan kompaknya langkah kami

Langkah yang selalu berubah menjadi lari saat menjejak bibir pantai

Kini, sang waktu telah memberikanku kemarau

Kemarau yang ke seribu satu 

walau, kemarau kali ini tetap memberikan anggunnya tarian angin yang kering

Namun

Senyum - senyum itu, langkah - langkah itu, canda merdu itu, seringai yang berebu itu, tarian itu

Kini sudah menjadi kenang yang indah

Kini sudah menjadi karya seni sang waktu

Karya seni yang sanggup menggoncangkan hati

Sebuah karya yang akan terpajang dengan gagahnya di suatu sudut hati

Inilah rinduku di kemarau ini

Rindu akan kemarau bersama kawan lama

Aku kira aku telah mengobarkan sebuah doa dan harapan

Kiranya Tuhan akan mengukir sebuah muara  untuk rinduku

Rindu yang membara, sebara semangat surya kemarau ini

 

 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Putu Adnyana Photo Writer Putu Adnyana

Menulis untuk berbagi semangat, rasa bangga dan senyuman. ig : iputu_setya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya