[PUISI] Yang Kurindukan Kemarau Ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Aku rindu
Akan keringnya angin kemarau lampau
yang anggun menari, mendesir di atas kulitku
Aku rindu
Saat telanjang kakiku berlari menapaki lapangan berdebu
Sambil bersorak riang daku, di tengah udara yang membara
Aku rindu
Akan senyum - senyum polos kawan lama
Kawan yang cuma tau cara berkawan
Aku rindu
Saat bibir mereka melantunkan canda dengan merdu
Diikuti seringai sipu wajahku yang berdebu
Aku rindu tawa kami
Tawa yang datang di tengah tarian kami
Tarian yang menerbangkan debu di lapang yang gersang
Aku rindu
Akan kompaknya langkah kami
Langkah yang selalu berubah menjadi lari saat menjejak bibir pantai
Kini, sang waktu telah memberikanku kemarau
Kemarau yang ke seribu satu
walau, kemarau kali ini tetap memberikan anggunnya tarian angin yang kering
Namun
Senyum - senyum itu, langkah - langkah itu, canda merdu itu, seringai yang berebu itu, tarian itu
Kini sudah menjadi kenang yang indah
Kini sudah menjadi karya seni sang waktu
Karya seni yang sanggup menggoncangkan hati
Sebuah karya yang akan terpajang dengan gagahnya di suatu sudut hati
Inilah rinduku di kemarau ini
Rindu akan kemarau bersama kawan lama
Aku kira aku telah mengobarkan sebuah doa dan harapan
Kiranya Tuhan akan mengukir sebuah muara untuk rinduku
Rindu yang membara, sebara semangat surya kemarau ini
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.