[PUISI] Kasih Mama

Di tengah peluh, mama menggendongku tanpa mengeluh

Di atas tanah, tempat tali pusar, mama menimangku dengan sabar

Meski hidup kurang-kurang, kasih mama tak pernah berkurang 

Semesta pun ikut girang, melihat kasih mama yang tak pernah hilang

Dari bubur jagung, kuah asam hingga jagung katemak, aduh, itu masakan mama paling enak

Tenteng kayu bakar di atas kepala, mama bawa menuju ke kota agar kubisa sekolah

Hingga mata hari masuk, ku tak mampu membalas kebaikan mama sampai besok-besok

Mama, jantung hati, hati-hati di sana

Tetemanis jaga mama yang telah buat hari-hariku jadi paling manis

Semakin tua, namun Tuhan Yesus selalu menjaga mama di hari tua

Kupang, 26 September 2021

Baca Juga: [PUISI] Para Pelancong