[PUISI] Memeluk Kenangan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Langkah kaki kecil itu berjalan melambat
Membiarkan perasaan haru menyelimuti jiwanya
Dalam keadaan bernyawa, senyum merekah di wajahnya
Tergesa ia mengejar pilihannya, si gadis pemilik kaki kecil bernyali besar
Pipinya merona, mengenang bagaimana hari bahagianya tiba
Akan memasuki usia remaja, ia tersipu
Menghadapi masa-masa yang terlihat semakin menyenangkan diusianya
Alih-alih bersukacita, nadinya terluka
Tidak berdarah
Hanya terkikis kata-kata yang menghujam pesonanya, kalut
Keji sekali yang terlontar dari bibir para sejawat
Menghakiminya
Bertutur bahwa si gadis pemilik kaki kecil terlalu bermimpi tinggi dan tak akan mampu menggapai cita-cita dan bayangan tentang kehidupan di jaman ini
Dunia milik yang berparas menarik, jelita, bahkan bertahta. Mana mungkin berpihak pada gadis berkaki kecil
Jangan mengada-ada
Tanpa mengatakan satu patah kata, gadis berkaki kecil menutup rapat pintu keingintahuannya
Membiarkan barangkali ia mengalah, jatuh namun tidak berlarut
Ia tidak akan memberi jera, ketika bangkit maka ia bangga meski pernah berduka tetap enggan mematikan rasa.
***
Baca Juga: [PUISI] Ingin Aku Ungkapkan
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.