[PUISI] Sajak Karhutla

Menghalau netra berpandang semu

Setiba fajar
Asbut liar masih gencar menjalar
Menabun atap serta kotaku
Menghalau netra berpandang semu

Surya di tengah kota
Tampak berkilap lelah
Tatkala kau menjarah hutan dan tanah
Empat koma lima juta dataran t'lah kau sapu
Belum puaskah bagimu memburu rayu?
Hingga langit cerah kau buat berpijar tura  

Kanal kering kau sambar sesuka asa
Abu mengudara peringatkan kabut bencana
Seumpama senja yang sedang gelisah
Langit membentang jingga menggelora


Raut pilu kian nestapa

Habis
Habis sudah jenggala kau rebah
Upaya perwujudan dia yang memprakarsai 
Terang bertepi meski di hati kami enggan sudi
Bagi tirani yang berulah keji
Lenyapkan kesegaran kami

Baca Juga: [PUISI] Di Bawah Rintik Hujan

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

R' Photo Verified Writer R'

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya