[PUISI] Aku Bukan Pelupa yang Baik

Aku sadar, semua kata rindumu dulu palsu

Aku tahu, 
Aku tahu semuanya
Bukan dari lisanmu, tapi dari penjelasan mereka
Mereka yang menjadi curahan kebosananmu lebih tepatnya

Tak perlu membeli novel, 
cukup kuingat semua yang kita lalui
Bertema tentang kamu yang mendekatiku, 
memberi status diantara kita, 
mengukirkan namamu di anganku, 
menghabiskan waktu dengan tawa bersama, 
dan menjatuhkan aku terlampau jauh. 
Hingga aku sadar, aku telah jatuh di dasar palung penghianatan

Aku tak menyangka kalau ternyata kedua sabit matamu bukan hanya tercipta untukku

Aku tak menyangka kalau seulas senyummu bukan hanya menjadi candu milikku

Aku tak menyangka kalau hatimu...telah terbagi

Dan dengan bodohnya, aku telah menutup mata pada semua alasan semu
yang kau ciptakan tuk menutupi
kebersamaanmu dengannya

Hingga akhirnya, kamu menyerah. 
Memilih kalah pada setiap detik yang pernah mengikat kita. 
Memutus kenangan yang sebelumnya terus berjalan
Melepaskan genggaman pada tangan
Menghapus kita....menjadi aku dan kamu

Hingga aku tahu
Ternyata kamu menyerah,karena dia
Itu lebih baik, kau memang harus bersamanya
Tak perlu memilih, karena aku bukan pilihan

Pergilah! Aku sudah merelakanmu
Bukankah Romeo dan Juliet pun dapat
berpisah bila salah satu dari mereka
berkhianat? 
 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Rinjani Khanza Shafira Photo Writer Rinjani Khanza Shafira

magic will come true

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya