[PROSA] Kabar dari Dimensi Lain

Berlabuh di negeri dongeng

Malam berlayar melewati samudra waktu. Hawa dingin terasa menusuk, menyentuh tulang. Aku yang berteman sepi perlahan terpanggil, bermeditasi melintasi berbagai dimensi.

Aku sampai di sebuah negeri yang teramat rupawan. Sejauh mata memandang, padang rumput menghampar luas. Beraneka bunga mekar penuh warna. Batang mereka berayun mengikuti irama raja kelana. Kelopak bunga sesekali terbawa angin, berjatuhan menerpaku. Seakan menuruti titah untuk menyambutku.

Udara yang sejuk, sepoi angin berhembus membelai dan memainkan rambutku. Aku berjalan perlahan, menyentuh lembut dedaunan. Tiada terasa kakiku sampai di puncak bukit. Pesona warna hijau membentang. Di sini tidak kalah menawan. Mata dimanjakan dengan barisan tumbuhan yang beraneka rupa. Beraneka ragam bentuk dan jenis buah mengundang selera. Aku terpegun, terkagum.

Semerbak harum yang belum pernah kucium, bermunculan memanjakan indra pencium. Wewangian yang lebih dari wangi bunga. Lembut dan tidak membosankan.

Terdengar gemericik air yang mengalir. Terperangah pandanganku saat kulihat sungai jernih mengaliri lembah nan hijau. Bebatuan hitam mengkilat pantulkan sinar mentari. Apakah airnya terasa manis? Belum sempat aku teguk, hanya kupandangi sembari rasakan sejuk.

Aku layangkan pandangan ke segala penjuru. Sempurna, elok dan mematri kerinduan. Tatapanku tertarik di sebuah lembah hijau, di belakangnya gunung tinggi nampak berkilauan. Gemerlapnya berkedip jenaka seakan memanggil jiwa untuk melangkah ke sana.

Aku belum beranjak, karena tak ingin membuka semua misteri. Biarkanlah menyisakan tanda tanya. Tentang keajabaiban yang ada di balik sana. Rahasia itu membuat penasaran alam pikiran. Bagi diriku, itulah letak keindahan.

Asupan batin yang tiada terkira, menyapa dan membelai sukma jiwa. Aku ingin berlama-lama di sini, meskipun jelas tidak mungkin akan terjadi. Jiwaku masih terikat raga, hingga harus kembali dan mengakhiri petualangan ini.

Perlahan aku tersadar, rohani telah kembali ke dalam diri. Terasa agak melelahkan raga, namun terbayar keindahan panorama. Keagungan misteri dari dimensi yang berbeda. Masih tersisa banyak kalimat tanya. Bagaimana penduduknya? Bagaimana peradabannya? Bagaimana budaya sastranya? Semua itu masih belum terjawab. Mungkin nanti pada suatu masa akan kembali bersua. Menjenguknya dengan lebih teliti, sembari melukisnya dalam kanvas jiwa.

Baca Juga: [PROSA] Dunia Sadar Manusia

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Riza AA Photo Verified Writer Riza AA

Pria yang ingin berkarya. Ig: @faruqrizaal

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya