[PUISI] Belajar untuk Mengikhlaskan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masih sama terukir
Laksana suratan takdir
Aku tak mampu melanjutkan kisah
Karena mata ini membasah
Aku dan buah cinta kita
Dia yang sejenak saja kau berikan cinta
Harusnya tangis bahagia bukan duka
Mestinya ada kita dan bukan aku saja
Malam ini dia di ranjang bayi
Sedang aku berdoa bersama raja sunyi
Di atas sajadah, netraku kembali basah
Kehilanganmu membuat aku lemah
Dan dalam sepinya relung malam
Beserta gelapnya ruang aku bermunajat
Sayup-sayup kudengar bisikan alam
Seakan menjawab doa yang terpanjat
Pesan darimu, aku harus hidup tegar
Mencintai dan membimbingnya menuju sinar
Ratapan lemah jangan lagi sampai terdengar
Hapus perlahan air mata, rasa cinta selalu terpancar
Bersama belaian angin malam
Kuterima segala pesanmu, Sayang
Kulakukan yang terbaik sebagai imam
Agar segala kenangan kita takkan lekang
Tunggulah kami di sana
Bersama mewangi harum bunga-bunga
Di taman nirwana kelak, cinta
Insyaallah, kita akan kembali bersama
Baca Juga: [PUISI] Berhenti Mengaduh
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.