[PUISI] Bulan Runtuh di Hati Rapuh

Meskipun aku rindu, aku sudah bukan siapa-siapa untukmu

Getaran rindu,
Tak bisa aku lukiskan dengan warna yang ada
Puisi istimewa sudah kubuat
Melewati malam-malam sepi
Bisik hatiku katakan ingin mencium keningmu

Getaran rindu,
Nurani tak bisa lagi menahan
Kembalilah cinta, di sini sepi, teramat sunyi
Janji kita akankah hanya kata sia-sia?
Bahkan mawar cinta kita pun kini tak mampu lagi mekar

Setiap kenangan bersamamu hinggap di hati yang hendak pupus
Berilah aku kesempatan untuk mengulang kembali
Setiap episode dengan alur berbeda
Hingga tanpa perlu luka ataupun duka

Hati bertabur sesal tanpa batas
Asumsi-asumsi kesombongan diri
membakar pribadi menjadi sunyi

Maafkanlah aku, sebelum cahaya putih menyapa
Bersimpuh, aku sampaikan penyesalan
Beserta simbah air mata yang sudah tiada guna

Baca Juga: [PUISI] Kisah Seorang Pencari

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Riza AA Photo Verified Writer Riza AA

Pria yang ingin berkarya. Ig: @faruqrizaal

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya