[PUISI] Mengikis Sepi
Aroma cinta yang beraneka rupa
ilustrasi cinta (pixabay.com/congerdesign)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Senyuman malu-malu
Beranjak hati dari ragu-ragu
Perlahan membuka lembar baru
Tulisan kehidupan berhias mimpi-mimpi
Hai, kesendirian! Seruku lantang
Sampai kapan engkau muram bertahan?
Di sini disapa seorang wanodya
Yang hatinya penuh butir nirmala
Tundukkan sedihmu, hapus air matamu
Cobalah buka hatimu, buka selimut diammu
Sambut asmara penuh pancarona
Di dunia yang berisi sejahtera
Baca Juga: [PUISI] Mendekap Pagi
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Editorial Team
Show All