[PUISI] Pesan untuk Diriku
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebuah persamaan hidup yang kujalani
Kesalahan datang dan pergi silih berganti
Adapun sesal itu urusan nanti
Bisa berdamai dengan lantunan tangis hati
Menggumpal sesak di senja kala
Ketika kaki menjadi tiga
Saat hitam mulai dirayapi putih
Sedang perkasa perlahan hilang kuasa
Sejenak bait pertama, baris ketiga dan keempat
menjadi hilang tempat
Memang, tak ada istilah terlambat
Kecuali maut lebih dulu merapat
Tundukkan kepala bersama khidmat diri
Isi nurani dengan kalimat Ilahi
Meminta ampunan tak harus nanti-nanti
Memohon maaf pada Ilahi dimulai sejak dini
Tidak perlu menunggu renta untuk memulai doa
Tidak perlu menunggu senja untuk merapat kepada-Nya
Diriku, dengarlah pesan dari nuranimu
Waktu tidak bisa engkau kuasai
Meski jam tangan mahal bisa engkau beli
Diriku, lekaslah sadar
Waktumu tinggal sebentar
Jangan sampai sesalmu mekar
Saat dirimu belum di jalan yang benar
Sedang sukma perlahan memudar
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.