[PUISI] Syair Bertuah Asih

Perjalanan menemukan cinta

Dikisahkan sebuah syair yang ditulis dengan pena perasaan
Bertinta samudra rindu dengan kertas kehidupan
Kalimatnya bertajuk asmara yang menggebu
Bersemayam pesan hati yang mendalam

Sebutir debu yang melayang-layang bimbang
Dibawa angin ditiup ke segala arah tanpa bisa pulang
Hinggap sejenak lekas-lekas dihempaskan
Seakan tanpa punya harapan bertahan di dunia penuh ketidakpastian

Debu itu jatuh di lembaran syair bertuah asih
Debu membaca dan menafsirkan setiap kata
Hingga dia sadar akan keagungan cinta yang tersohor mendunia
Dia lantas hidup dan bernapas dengan segala usaha keras

Sadar dia memiliki sebuah rasa, tercerahkan pandang pikirnya
Entah kapan bisa bersua kekasih yang menyertai hidupnya
Yang pasti harapan itu telah ada
Kini angin tak lagi serampangan melayangkan dia
Kekuatan hatinya meluluhkan sang bayu sepenuhnya
Untuk berkelana hingga bertemu cinta seperti dalam syair asmara
Lalu pulang ke rumah seperti yang ia impikan

Baca Juga: [PUISI] Berharap Cinta Tenggelam bersama Mentari yang Terbenam

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Riza AA Photo Verified Writer Riza AA

Pria yang ingin berkarya. Ig: @faruqrizaal

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya