[PUISI] Syair Bertuah Asih
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dikisahkan sebuah syair yang ditulis dengan pena perasaan
Bertinta samudra rindu dengan kertas kehidupan
Kalimatnya bertajuk asmara yang menggebu
Bersemayam pesan hati yang mendalam
Sebutir debu yang melayang-layang bimbang
Dibawa angin ditiup ke segala arah tanpa bisa pulang
Hinggap sejenak lekas-lekas dihempaskan
Seakan tanpa punya harapan bertahan di dunia penuh ketidakpastian
Debu itu jatuh di lembaran syair bertuah asih
Debu membaca dan menafsirkan setiap kata
Hingga dia sadar akan keagungan cinta yang tersohor mendunia
Dia lantas hidup dan bernapas dengan segala usaha keras
Sadar dia memiliki sebuah rasa, tercerahkan pandang pikirnya
Entah kapan bisa bersua kekasih yang menyertai hidupnya
Yang pasti harapan itu telah ada
Kini angin tak lagi serampangan melayangkan dia
Kekuatan hatinya meluluhkan sang bayu sepenuhnya
Untuk berkelana hingga bertemu cinta seperti dalam syair asmara
Lalu pulang ke rumah seperti yang ia impikan
Baca Juga: [PUISI] Berharap Cinta Tenggelam bersama Mentari yang Terbenam
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.