[PROSA] Bintang Bajak

Kau dapat rasi bintang apa kali ini? 

Sepulang dari pergi semalaman, kau mengantarku pada jam yang larut pada setiap detiknya. Kita melewati sebuah ladang luas yang sepi yang berada di pinggiran kota. Memang itulah jalan yang harus dilewati ketika hendak mau sampai rumah.

Biasanya orang-orang, ketika berlalu lalang di sini, mereka bersijingkat diri, cepat-cepat bergegas pergi dari sana untuk menurunkan bulu kuduknya. Suasana yang sepi, suara binatang-binatang yang meranggas di rerumputan, serta dilengkapi dengan hembusan angin yang kuat, tidak jarang memberikan kesan mistis setiap kali melewatinya.

Namun, berbeda dengan kita yang selalu tenang ketika berada di sana. Bahkan, kau sengaja memelankan laju motormu agar jalan itu memanjangkan diri dari biasanya.

"Sekarang dapat rasi apa?" pertanyaan yang selalu mencuat darimu setiap kali kita melewati jalan tersebut.

Aku menghamparkan pandanganku ke arah langit untuk menangkap rasi bintang apa yang hadir di tengah-tengah kita malam itu.

"Orion," pekikku kegirangan.

"Yang mana, yang mana?" kamu selalu terlihat begitu menghargai apa yang aku suka.

Kamu semakin memelankan laju sepeda motor dengan tatapan yang mendongak sekali-kali ke langit untuk melihat rasi yang ku tunjukkan.

"Ada bintang tiga yang sejajar pada satu garis lurus. Dapat?" tanyaku memastikannya.

"Oh, benar! Ya, aku mendapatkannya. Lalu?," sergahmu dengan gembira.

"Jika kita menghubungkan dengan empat bintang yang berada diluarnya, maka akan membentuk seperti pita atau biasa disebut tiga bintang sabuk," aku mencoba menjelaskan.

"Wah, apa itu artinya?"

"Seperti biasa, besok akan aku jelaskan jika kita bertemu lagi," terangku singkat.

Rasi orion membuat panjang perjalanan kita. Menjadi saksi perjalanan menemukan rasi-rasi selanjutnya. Cukup begini saja, sampai kita mendapat semua rasi dan kembali menggantungkannya ke langit bersama dengan mimpi-mimpi kita yang masih terawat dan abadi.

Baca Juga: [PROSA] Giliranku Menepi

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Santi Agustin Photo Verified Writer Santi Agustin

pelupa, makanya suka nulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya