[Puisi] Nelangsa dalam Rinai
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kita adalah dunia yang dibangun dengan kasih
Diwarnai dengan damai
Disusun dengan banyak harapan
Lalu semua habis menjadi debu, kau membumi hanguskannya
Bagimu aku payah,
Terlalu hidup di imajinasiku yang kau busukan dalam pintalan kasih kita
Imajinasi yang kau pikir hanya tentang aku dan mimpiku
Hingga mengikis rasa yang sudah kau aminkan sejak dulu
Di jalan sudut kota itu kau mulai berpaling
Suaraku yang meronta tak lagi menggentarkan rasamu
Melenyapkan histori yang seharusnya tak boleh kau hapus
Kini aku berkecamuk dalam nyata yang ku fatamorganakan
Menjadikan malam lebih berkuasa menyembilu hati
Meskipun harapku masih ingin bisa merengkuhmu lagi
Untuk melanjutkan harapan yang kau matikan tanpa ampun
Begitu jelas, semua hanya klise yang semakin menikam hati
Mengundang berlaksa butiran kristal yang bermuara di pipi
Dibalik rinai aku bersembunyi menepis luka karenamu yang tak kunjung paham
Berharap hujan yang tak begitu deras mampu meleburkan tangisku bersama kecewa
Kemudian jatuh di gorong-gorong lubang gelap
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.