[PUISI] Belahan Rindu 

Dekapan ialah dipan ternyaman 

Adakah yang lebih kental dari rinduku?
Setiap malam ditunggunya hujan
Agar air mata tak kelihatan

Kata-kata adalah kita
Kita adalah kata-kata
Yang menyusuri pulau bahagia

Bersikeras kupahat arca kemudian menguburnya
Tepat di halaman rumahmu
Atau di bawah keramik kamarmu
Semata-mata menolak lampau di ingatanmu

Tak ada takaran yang sama
Dari bibir yang bertemu keningnya
Dari dingin yang bertemu peluknya

Tak ada lagi yang bisa menandakan
Ketika sampainya kecupan
Ketika datangnya kehangatan

Jangan menampik puisiku
Kalau kau belum tahu
Sekumpulan diksinya adalah cinta untukmu

Baca Juga: [PUISI] Paragraf Rindu 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Sasa Photo Writer Sasa

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • erwanto

Berita Terkini Lainnya