[PUISI] Belahan Rindu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Adakah yang lebih kental dari rinduku?
Setiap malam ditunggunya hujan
Agar air mata tak kelihatan
Kata-kata adalah kita
Kita adalah kata-kata
Yang menyusuri pulau bahagia
Bersikeras kupahat arca kemudian menguburnya
Tepat di halaman rumahmu
Atau di bawah keramik kamarmu
Semata-mata menolak lampau di ingatanmu
Tak ada takaran yang sama
Dari bibir yang bertemu keningnya
Dari dingin yang bertemu peluknya
Tak ada lagi yang bisa menandakan
Ketika sampainya kecupan
Ketika datangnya kehangatan
Jangan menampik puisiku
Kalau kau belum tahu
Sekumpulan diksinya adalah cinta untukmu
Baca Juga: [PUISI] Paragraf Rindu
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.