[PUISI] Dua Pilihan
Racun sejalan dua pilihan
ilustrasi merenung (pexels.com/Pixabay)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Oktober juara mengukir cerita
Tirta tergenang di pelupuk mata
Raga terkikis abu tercipta
Lelah jiwa mengubur pelita
Senyum manis topeng lara
Seraya berkata, "aku tak apa"
Sebulir nukilan menjelma
Berdiri di poros pilihan
Kanan genggam mawar hitam berduri
Menetes tinta merah tiada henti
Sebilah bambu kiri mencengkeram
Perih tipis menyayat luka
Adakah sampai hati tuk memilih?
Baca Juga: [PUISI] Penikmat Patah Hati
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Editorial Team
Show All