[PUISI] Dua Pilihan

Racun sejalan dua pilihan

Oktober juara mengukir cerita
Tirta tergenang di pelupuk mata
Raga terkikis abu tercipta
Lelah jiwa mengubur pelita
Senyum manis topeng lara
Seraya berkata, "aku tak apa"

Sebulir nukilan menjelma
Berdiri di poros pilihan
Kanan genggam mawar hitam berduri
Menetes tinta merah tiada henti
Sebilah bambu kiri mencengkeram
Perih tipis menyayat luka
Adakah sampai hati tuk memilih?

Baca Juga: [PUISI] Penikmat Patah Hati 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Septin SLD Photo Verified Writer Septin SLD

Bukan anak sastra, tapi kadang suka nulis saja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Chalimatus Sa'diyah

Berita Terkini Lainnya