[PUISI] Remahan Roti

Berarti walau sering tak tampak

Tafsir diri terlampau tinggi

Berimajinasi bak pemimpi

Prasangka roti mahal bergizi

Pendamping kopi terbit mentari

Hakikatnya hanya remahan roti

 

Butiran halus tak teranggap

Sebatas pembingkai sudut mulut

Rapuh gugur gampang terjatuh

Pengisi perut barisan semut

 

Bukan sembarang remahan roti

Terikat satu kukuh berisi

Cukup berarti setiap penikmat porsi

Taburan pelindung lapisan amunisi

Baca Juga: [PUISI] Pulang dan Rumah

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Septin SLD Photo Verified Writer Septin SLD

Bukan anak sastra, tapi kadang suka nulis saja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya