[PUISI] Untuk Jiwa yang Tak Berdaya

Kepada siapakah kau 'kan bersandar?

Rintik tangis terdengar menghujani heningnya malam 
Tersadar bahwa diri sedang merajut asa 
Jeritan hati ingin berontak dengan mata terpejam
Sayup-sayup bersuara dalam pinta untaian doa  

Untuk jiwa yang tak berdaya, 
Kepada siapakah kau 'kan bersandar?
Saat nyawa hanya bersinggah sementara 
Kala waktu telah tersita dengan sia-sia

Untuk jiwa yang tak berdaya, 
Kepada siapakah kau 'kan bersandar? 
Saat manusia kehilangan akal sehatnya 
Kala tutur kata terucap semena-mena 

Untuk jiwa yang tak berdaya, 
Kepada siapakah kau 'kan bersandar? 
Saat badai hidup yang entah kapan mereda 
Kala hati yang terpanggil tak kunjung peka 

Hanya kepada Sang Pencipta 
Kau lambungkan seluruh rasa menyesak dada 
Berlari mencari jati diri sejati 
Membakar hangus semua ambisi 
Kembali berjalan tanpa berputar arah 
Perlahan-lahan pun tak mengapa 

Hanya kepada Sang Pemilik Hati
Kau curahkan seluruh untaian harapan tanpa henti 
Kembali berupaya mengejar tujuan kehidupan yang abadi
Mengikis iri dan dengki dalam diri
Untuk jiwa yang ingin tumbuh kembali
Untuk hati yang tak pernah kenal letih 

Baca Juga: [PUISI] Epilog Paling Ambigu

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Sheyna R  Photo Writer Sheyna R

good things take time

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Chalimatus Sa'diyah

Berita Terkini Lainnya