[PUISI] Syair Pilu Gadis Penyepi

Bertinta nestapa, berbingkai kertas masai

Tergores rasa menyekat paru
Membelokkan bayu di pantai biru
Gadis hanya tersedu merayu waktu
Raungkan mantra kata "yang lalu cepatlah berlalu"

Terhempas memori kala itu
Tuan datang meniup debu
Dari mata yang sedang sayu
Menjanjikan mahligai di puri rahayu

Mawar merah yang mewangi
Tuan hadiahkan untuk gadis penyepi
Yang sering bermandikan sunyi
Di pesisir yang tak bermelodi

Di hari yang tuan janji
Gadis datang berkalbu suci
Sambil bernyanyi menghibur diri
Hendak sembuhkan luka dari tusukan duri

Terbuai pesona laskar imaji
Ternyata tuan telah meraih putri
Bersuka-suka di mahligai puri
Dikipas rona bahagia beribu peri

Syair cinta yang disurat ke langit biru
Terselip ditelan kelabu
Ternyata bait tuan penuh tipu
Pun larik mengiris empedu

Mawar merah yang diberi
Sungguh tangkai lebat berduri
Mengiris sampai sanubari
Sakitnya telah lupakan siapa diri

Baca Juga: [PUISI] Akhir Bab Ini

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Silvi Rohmah Photo Writer Silvi Rohmah

Write, wrote, written. I am writing. Help me to be a good pen's friend.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya