[PUISI] Penghujung Malam
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam gamang di penghujung malam
Merebah sukma yang merindu temu
Jejak kenangan makin terekam
Gerisik tawamu gaduh di ingatanku
Berpikir tiada henti
Mengapa rindu padamu menghukum sebegininya
Merenung hingga lelah hati
Mengapa sengsara melepasmu lewati batas sewajarnya
Merindumu adalah pilihan berbahaya
Semacam racun tak ada penawarnya
Menjelma penyakit tak ada penyembuhnya
Sebab kau telah didekapnya
Rumit
Tak tahu caranya berpamit
Kokoh berdiri meski dihujam ribuan nyeri
Inginku merengkuhmu lagi
Namamu terbungkus rapi dalam sekotak ingatan
Harap untukmu rutin terlantunkan
Merelakan meski perlahan-lahan
Kau dan dia ku persilakan
Kini, cukup berikan izin padaku
Ku titip rindu paling ranum
Tetaplah menjadi bunga paling harum
Bermekar di taman cintaku
Baca Juga: [PUISI] Ingatan Dua Digit
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.