[PUISI] Penghujung Malam  

Merindu pada setiap penghujung malam  

Dalam gamang di penghujung malam
Merebah sukma yang merindu temu
Jejak kenangan makin terekam
Gerisik tawamu gaduh di ingatanku

Berpikir tiada henti
Mengapa rindu padamu menghukum sebegininya
Merenung hingga lelah hati
Mengapa sengsara melepasmu lewati batas sewajarnya

Merindumu adalah pilihan berbahaya
Semacam racun tak ada penawarnya
Menjelma penyakit tak ada penyembuhnya
Sebab kau telah didekapnya

Rumit
Tak tahu caranya berpamit
Kokoh berdiri meski dihujam ribuan nyeri
Inginku merengkuhmu lagi

Namamu terbungkus rapi dalam sekotak ingatan
Harap untukmu rutin terlantunkan
Merelakan meski perlahan-lahan
Kau dan dia ku persilakan

Kini, cukup berikan izin padaku
Ku titip rindu paling ranum
Tetaplah menjadi bunga paling harum
Bermekar di taman cintaku

Baca Juga: [PUISI] Ingatan Dua Digit

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Sri Maria Photo Verified Writer Sri Maria

Pecinta sastra dan senja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya