[PUISI] Hati Hilang Penghuni
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tak tau proses hadirnya, entah dari mana, dan kapan bermula. Tumbuh merindang di hati, tanpa ku pernah menyadari.
Dan selanjutnya, selalu ku jaga. Tak ku biarkan lapar kau rasa, tak ku biar haus melanda.
Kala dingin menerpa, kehangatan ku berikan jua. Meski tak sempurna.
Singkat waktu sua, serasa puluhan tahun bersama. Mengukir kisah tanpa cerita.
Dan tiba saat kau harus terbang,meninggalkan hati yg pernah kau singgahi. Kiranya ku harus merelakan semua. Dan biarlah bayangmu tetap terjaga di sini.
Terbanglah... bentangkan sayapmu, dunia menantimu.
Saat kau menjauh, perlahan dan kian jauh, hingga tak mungkin ku rengkuh. Biarkan sekadar bayangmu tersisa di sini, sebagai teman di kala sepi.
Sungguh berat rasa melepaskan semua. Tapi ku kan belajar tuk mengikhlaskannya.
Semoga bahagia senantiasa bersamamu..... Luka terdalam dan terpedih yang pernah ada, hanya sang waktu yg mampu menyembuhkan semua.
Baca Juga: [PUISI] Siklus Derita
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.