[PUISI] Kapur Tulis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Debu-debu kapur tulis itu tersapu
waktu, kini menumpuk di sudut-sudut
ruang ingatan, sudah terajut.
Papan itu sempat hitam
pekat, bagai malam.
kapur tulis itu, lentera
terangnya abadi. Bahkan matahari iri.
Kau ukir satu tambah satu
lantas tidak terhingga.
menyimak ceritamu tentang keluarga budi
hingga kini si budi tumbuh dewasa
Apalah arti sebuah puisi
jika tanpa A B dan C yang kau ajari.
seisi kepala ini tiada berarti
tanpa goresan kapur tulis yang putih dan suci.
Celanaku dahulu berwana merah, penuh semangat.
perjalanan panjang membuatnya membiru.
hingga warnanya menjadi kusam, kelabu.
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.