[PUISI] Lamunan

Membayangkan wajahmu adalah candu

Tiada jemari

yang menari

di genggaman

Tiada bisik

yang mengusik

keresahan

Tiada damai

yang merantai

saat hari ini usai

Waktu tak bergegas

berhenti memintamu

meminta, suaramu yang tegas

mengendap masuk ke bilik kalbu

Ruang menggertak

meminta tubuhmu bergerak

memeluk, dengan kasih yang sesak

hingga paru ini kosong oleh udara

hingga bibir ini tak lagi bersuara

kau tetap sang juara

semoga esok kita kan bersua

Ingin kusandarkan kepala ini di bahumu

mendengarkan kau bercerita tentang peliharaanmu yang lucu

atau sekedar menikmati siraman hangat lembayung senja seperti dahulu

Sekarang kita biarkan ruang kosong ini menghiasi hari-hari

walau harus dihantui bayang semu dirimu setiap pagi

aku berjanji kan setia menanti

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Syahrul Rachmad Wijaya Photo Writer Syahrul Rachmad Wijaya

Biar tulisanku yang menjadi tanda bahwa aku pernah ada di bumi.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya