[PUISI] Jangan Tega untuk Bungkam

Aku tersesat pada dirimu yang memilih bungkam.

Jangan tega untuk bungkam
Karena sulit menerka sebuah diam
Tak bermaksud hindari kecam
Semakin lama kita semakin awam

Ketidakpastian makin mencengkeram
Berziarah pada memori tenteram
Teriakku lirih pada sang malam
Mematung diam dalam kelam

Kini segalanya menjadi cekam
Tiada sedikitpun darimu gumam
Mungkin setumpuk keluh terpendam
Segunung kesah pada dendam

Untukmu, debar ini selalu berdentam
Walau sering kau jatuhkan hingga berdebam
Kelak kuyakin terlahir secercah paham
Karena aku padamu hingga akhir pejam

Baca Juga: [Puisi] Ratapan Sinta pada Pertiwi

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Theofillo Sanjaya Photo Verified Writer Theofillo Sanjaya

Menulis adalah sebuah cara bagi seorang individu untuk meninggalkan jejak pikiran, melepas rindu, dan membebaskan angan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya