[PUISI] Mohon Diri, Aku Pulang

Saatnya tiba, kau dan aku tak lagi selamanya...

Kurasa sekarang aku akhirnya memafhumi
Betapa hidup begitu membuncahkan
Segala yang telah kuberikan
Tiada berbalas demikian
Akhirnya, semua lara akan hilang
Tiba saatnya segenap pedih kemudian padam tak berbekas

Ketika kubersua dengan jalan pulang, biarlah...
Biarkan aku menempuhnya seorang diri
Takkan ada hirauan atas redupnya seberkas cahaya diantara belantara gemintang
Takkan ada gubrisan jikalau setitik embun binasa diresap jagat raya
Aku percaya, dikala raga ini tak lagi bersanding di sisimu
Kelak akan kau temui seluruh jawaban
Tak perlu berduka, cukuplah bersedih
Tak harus bersedu sedan, cukuplah menangis perlahan

Sebab...
Akan kau resapi aku dalam setiap doamu
Akan kau jumpai aku dalam setiap lamunanmu

Percayalah...
Kendati raga ini tak lagi pada rengkuhmu
Jiwa ini selalu ada dalam sanubarimu
Teruntuk kamu, yang senantiasa aku cinta...
Mohon diri, aku pergi sebelum kau sempat mencelikkan mata.

Baca Juga: [PUISI] Jeda

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Theofillo Sanjaya Photo Verified Writer Theofillo Sanjaya

Menulis adalah sebuah cara bagi seorang individu untuk meninggalkan jejak pikiran, melepas rindu, dan membebaskan angan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya