[PUISI] Perlahan Menyelinap Pergi

Aku akan selalu menyayangimu kemana pun kamu melangkah.

Mungkin telah tiba saatnya untuk berhenti
Mengejar mimpi yang bukan milikku maupun milikmu
Ingin ku kurung ucapan selamat tinggal yang terakhir
Bibir boleh saja berujar, namun hati menyangkal dengan sempurna

Selama ini cinta telah memainkan perannya dengan baik
Ia bentangkan layar pada bahtera kisah asmara
Berulang kali ia degupkan jantungku begitu kerasnya
Setiap kali matamu mengisap semestaku

Bukan menjadi salah siapapun
Lambat laun sang waktu membawa pergi rasa dari tengah-tengah kita
Debar yang dahulu membahana
Kini hanya menyisakan getar yang sebentar redup

Jujur, aku tak tahu bagaimana cara mengakhiri sebab aku juga tak tahu bagaimana caranya memulai
Cerita mengalir begitu saja
Bila ada yang ingin aku sampaikan untuk terakhir kalinya;
Tetaplah menjadi manusia bermartabat hingga nanti akhirnya pada suatu titik akan kau temui dia yang merengkuhmu dalam gelap dan terang, yang akan membimbingmu hingga akhir napas.

Jangan bersedih karena sesuatu telah berakhir, namun tersenyumlah karena sesuatu itu pernah terjadi.

Maaf... dan sekali lagi, terima kasih untuk segalanya.
Aku menyayangimu selalu.

Baca Juga: [PUISI] Sutradara Kehidupan 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Theofillo Sanjaya Photo Verified Writer Theofillo Sanjaya

Menulis adalah sebuah cara bagi seorang individu untuk meninggalkan jejak pikiran, melepas rindu, dan membebaskan angan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya