[PUISI] Renta(n)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Usia semakin menggerogoti tubuhnya
Sehelai demi sehelai hitam terus tergerus dengan putih
Matanya makin meredup
Rungu semakin memudar
Suaranya selalu ingin membisu
Serta jalannya yang nampak berlari dan sering terhenti
Seringkali pun berduyuk mengandalkan tongkat penyangga sebab tiada yang menuntun
Padahal kaki telah mulai kaku untuk berdiri
Dalam satu atap
Ocehan hanya terjadi seadanya
Perhatian hanya sekedar meluluskan kewajiban
Ada apa dengan manusia-manusia di bawah atap itu?
Bukankah ada manusia rentan yang beruban di sana?
Tiadakah sedikit ruang rasa untuknya?
Baca Juga: [PUISI] Kita yang Abu-abu
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.