[Puisi] Aku dan Harapan yang Terbuang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sore ini, pantai mengencangkan ombaknya,
Dia terlihat seperti menyapu seuntai cerita,
Dari dua insan yang sempat mengenyam asmara,
Namun terpisah sebab beda warna.
Sore ini, sepasang mata enggan menatap dunia,
Dia terbayang akan kekasihnya,
Yang diharap menjadi teman surga,
Yang kini jauh dipandang mata.
Sore ini, seorang laki-laki bermenung,
Mengenang nasib yang tiada untung,
Hingga senja tetap bermurung,
Semakin gelap di dalam rundung.
Padahal, kemarin semua masih sesuai kala,
Kita menjajal pantai dan mentari tertawa,
Kita saling bertukar harapan di dada,
Hingga saat ini, semua menjadi cerita.
Kemarin, senja tak seperti ini,
Semua seakan berubah, atas keindahan yang kau bawa lari,
Mengapa semua ini bisa terjadi?
Sesudi apa kau tega mengingkari?
Kemarin, kau duduk bersandar di bahuku,
Kita mengulas kenangan syahdu,
Sekarang, aku sendiri di sini,
Mengenangmu yang telah pergi.
Baca Juga: [PUISI] Kamu dan Delusi
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.