[PUISI] Di Ujung Senja

Jangan lupa bersyukur hari ini

Jingga merambat perlahan
Menyerbu dengan indah pada seluruh penjuru langit
Ketika matahari tiba di ujung barat,
ujung timurnya berkelip bintang

Di ujung senja, suatu pikiran tak terbantahkan
Akankah ada lagi senja esok hari?
Akankah tetap bisa kulihat matahari esok pagi?
Akankah aku bisa hidup sampai besok hari?

‘Masa muda memanglah indah, nikmati selagi bisa’
‘Tapi tetaplah hidup dalam keindahan’
‘Jangan lupakan moral agama yang terjaga hingga sekarang’
‘Karena jika besok lusa musibah datang, Allah akan menjaga apa yang selalu kau jaga’

‘Jaga salatmu, ngajimu, puasamu, tingkah lakumu, dan ucapanmu
‘Maka kebaikan akan selalu datang tanpa peringatan’
‘Jangan buat masa mudamu menjadi sebuah kelalaian’
‘Jangan buat Allah marah melihat sikapmu’
‘Maka selalulah kamu bersyukur di ujung hari’
'Tak akan ada yang tahu jika kamu mati esok hari'

Astagfirullah, jangankan menangis, hatiku bahkan menjerit
Allah selalu memiliki cara-cara indah untuk menegur hambanya
Ya Allah maafkan sikapku atas masa mudaku
Tak akan kusia-siakan kecuali ‘tuk belajar di jalan-Mu

Dan tolong biarkan senja selalu seperti itu
Saat itulah aku akan bersyukur dan mengingat-Mu
Di ujung senja, di setiap harinya

Baca Juga: [PUISI] Penyair Alam

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Asyifa Halimah Photo Writer Asyifa Halimah

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

Berita Terkini Lainnya