[PUISI] Hujan Air Mata

Embun memaksa hati mengalum

Saat awan menyelimuti langit kelabu
Suara gemuruh muncul menderu-deru
Ruang hati yang telah lama terkunci
Kini malah terbuka oleh luka lagi 

Suara gerimis mulai menanyakan
Embun memaksa hati mengalum
Sudut mata seolah tak sanggup menahan
Gejolak emosi yang usang terpendam

Hujan turun tepat mengenai sanubari
Perlahan turut membanjiri relung hati
Sengaja hujan air mata meluncur miris
Menyamarkan alum yang tiada habis

Baca Juga: [PUISI] Sebulir Embun Seribu Kereta

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Martyna S Photo Verified Writer Martyna S

Suka membaca, menulis, merangkai kalimat sambil menikmati secangkir coklat hangat! Follow me @ryetinakiee

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Chalimatus Sa'diyah

Berita Terkini Lainnya