[PUISI] Perpisahan Legit

Selamat jalan, Kawan ...

Ada pertemuan, akan selalu ada perpisahan
Kita, empat sahabat
Pertemuan kadang begitu legit, dan perpisahan amat pahit
Namun
Tak selalu yang manis adalah baik
Tak selalu pula yang pahit adalah buruk

Kau bilang,
kau ingin bersama kami melempar toga bersama
Kau bilang,
bumi-bumi Tuhan masih ingin kau jejaki bersama
Kau bilang,
makanan terpedas manapun akan kau taklukkan, meski mulut dan perutmu terbakar 

Jika perpisahan membuatmu lebih baik,
maka pahit kami belum tentu pahitmu
Legit kami, bukan pula legitmu
Perpisahan denganmu membuat kami perih, tapi itulah kelegaanmu

Perpisahan membuatmu tak lagi merasakan sakit yang lama terpatri
Perpisahan mengantarmu menuju ketenangan yang abadi

Nyatanya, kesembuhan bukanlah ujungmu
Kepergianlah, menghadap-Nya, menjadi ujung dari segala ujung

Kau sudah berjuang,
Inilah saatmu pergi

Bukan karena kau kalah,
Kau menang, bahkan abadi di relung dada kami

Tubuh kurusmu, tak perlu kau risaukan lagi
Impianmu, ah ... Bukankah menjadi sebaik-baik umat adalah yang kau mau?

Meski rindu tak lagi dapat terobati dengan perjumpaan
Kami punya segudang kenangan bersamamu,
yang tak kan pernah pudar dan tak kan habis meski beribu-ribu pena terkikis

Selamat jalan, Kawan

Di ujung air mata, 21122018

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Vera Ditias Photo Writer Vera Ditias

Penggemar gula jawa

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya