[PUISI] Si Jantung Sebelah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malam merendah pekat menengadah
Memeluku yang gundah si paras tak berdarah
Si Jantung yang tinggal sebelah
Bersalin lidah mengeja yang salah
Meruntut hamparan tanah rekahan yang kalah
Aku berjalan degubku makin berangan
Menyusuri ladang lapang ruang kehidupan
Banyak yang menyesakan
Saat bocah bernadi gemerincing memungut angin aspal kosong
Atau wanita murah di sekitar lampu merah
Menangis tanpa amis amis darah yang mengemis garis manis
Kini
Anganku telah kosong degubku tak terarah
Pada mereka yang sesak dibawah jantungku
Kaki kaki bayang penerangku liar bersama debar
Menarik takdir berjubah legam untuk menyusuri jemari hamparan ini
Dari tiap tiang-tiang tepi pedestarian
Sajak-sajak membelalak hingga kakiku lumpuh lalu melebur
Menutup pandangan akan runtutan hamparan
Dan aku menggeret tangis mereka
Ke atas tak terbatas tempat penuh nafas
Karna aku si Jantung Sebelah, penghuni jalan keras
Baca Juga: [PUISI] Burung Besi Penjaga Langit Negeri
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.