[PUISI] Realita Hidup di Kota
Ku ingin menelepon ibu dengan tawa yang tak lagi pura-pura
ilustrasi seorang anak menangis (pexels.com/Ibraim Leonardo)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penuh luka
Terperih ringkih sendiri
Di kota yang kejam ini
Tiada seorang dapat dipinta
Terkadang di malam hari
Waktunya memejam mata
Pikiran masih saja berkelana
Bagaimana esok hari?
Sederhana saja
Suatu hari inginku
Tawaku saat menelepon ibu
Tidak lagi sebatas pura-pura
Baca Juga: [Puisi] Nasihat Untuk Anakku
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Editorial Team
Show All