[PUISI] Bingkisan Lara

Di sana kalian menggema tawa, di sini aku membungkus lara

Pada kamu wanita yang kini dia cintai
Kutitipkan seluruh cinta dan mimpi-mimpi yang gagal kulindungi
Kuserahkan mandat sebagai penenang di kala sedih dan sepi
Kuberikan seluruh asa dan harapan yang tak berhasil kujadikan bersemi
Kututup rapat seluruh kisah panjang kami yang selama ini kukira akan abadi
 
Pada kamu yang dia pilih menggenapi
Aku pernah merasa berbunga sebelum dunia memaksa kami berakhir mati
Aku yang terlahir biasa pernah begitu istimewa saat dia datang melengkapi
Dia yang membersamaimu hari ini sempat menjadi malaikat terbaik yang pernah utuh kupercayai
Meski semestaku sempat runtuh saat dia menikam hati kemudian berlari pergi

Padamu yang kini dan nanti akan menemani langkahnya
Kuikhlaskan seluruh doa-doa yang tidak sampai pada muara yang sama
Dari lubuk hatiku terdalam kudoakan agar kalian selalu bersama seiya dan sekata
Meski aku dipukul hancur demi menciptakan akhir serupa drama
Tenang saja hatiku cukup kuat membalut seluruh luka tanpa kehadirannya

Padamu wanita yang dia bilang istimewa
Peranku hanya asing dan tidak bermakna
Aku tidak akan datang kemudian merusak kisah kalian yang tampak lebih sempurna
Aku mengerti caranya mengucapkan perpisahan pada banyak luka yang menawarkan bahagia
Bagiku, kamu dan dia adalah akhir drama yang ingin kusaksikan di ujung senja
Kemudian aku akan tersenyum manis seraya berkata
Kulepaskan dia, bahagiaku bukan lagi di sana

Baca Juga: [PUISI] Tuhan yang Mana?

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Yulia Nor Annisa Photo Verified Writer Yulia Nor Annisa

Tulislah agar tidak melupa | Banjarmasin, South Borneo

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • erwanto

Berita Terkini Lainnya