[PUISI] Pria Berjanggut Merah

Awal perjuangan setelah perjuangan

Entah kapan pria berjanggut merah pergi
Gapai impian yang selama ini melekat di hati
Tanpa rasa ragu yang mendampingi
Tiada pula dengan pikir negatif kadang menghampiri

Berjalan, teruslah ia melangkah teguh
Mengais impian di depan masa
Begitu susah bagi seorang pecundang
Namun, akan indah bila di perjuangkan

Sepatunya usang karena dimakan waktu
Nafasnya terengah-engah pertanda tenaganya semakin terkuras
Cuaca hari itu teramat sangat terik kala ia menengadah ke atas langit
Sungguh telah menyilaukan mata coklat pria itu

Memandang sekeliling pun seakan tak ada guna
Yang datang hanya ada hamparan pasir yang menggebu
Kadang mata pun pedih dibuatnya
Terlihat pula fatamorgana yang memanjakan mata penuh tipuan di depan mata

Ketika pria sampai menjejak kaki tempat tujuan
Rasa syukur seakan menghujani sanubari
Disertai peluh keringat bercucuran di dahi
Alhamdulillah, perjuangan akan dimulai detik ini juga

Baca Juga: [PUISI] Kala Hujan Marah

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Emzet Writer Photo Verified Writer Emzet Writer

Sekedar menulis, karena membuatku bahagia:)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya