Rayakan Hari Puisi Sedunia, Ini 5 Teknik Berpuisi yang Harus Dicoba! 

Akrostik hingga prosais

Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan jenis karya sastra yang satu ini, puisi. Entah itu kamu suka membaca saja atau bahkan kamu suka menulis puisinya. Sebagai bentuk apresiasi UNESCO pada seluruh penyair dunia, tanggal 21 Maret telah ditetapkan menjadi hari puisi sedunia. 

Lantas, bagaimana, kamu para pencinta puisi untuk merayakan World Poetry Day 2020? Salah satu hal yang bisa kamu lakukan adalah menulis puisi. Tapi, jangan menulis puisi yang berpola itu-itu saja, terikat berapa baris, bait, dan rima. Buatlah puisi yang spesial di hari yang spesial ini. Berikut 5 teknik berpuisi yang bisa kamu gunakan!

1. Akrostik

Rayakan Hari Puisi Sedunia, Ini 5 Teknik Berpuisi yang Harus Dicoba! pexels.com/Victor Freitas

Teknik pertama yang bisa kamu gunakan adalah akrostik. Teknik akrostik bermaksud membuat puisi sesuai dengan judulnya, dan setiap barisnya diawali dengan huruf yang merangkai judul dari puisi itu, makna puisinya pun harus sesuai dengan judulnya. Contoh: 

Bunga

Oleh Alya Rekha Anjani

 

Bau harummu memabukkan
Untukmu kukorbankan waktu
Nanam, siram, merawatmu
Gubahan dari Sang Pencipta 
Adakah yang lebih indah? 

 

2. Patidusa

Rayakan Hari Puisi Sedunia, Ini 5 Teknik Berpuisi yang Harus Dicoba! pexels.com/Jopwell

Teknik kedua dalam berpuisi ini memiliki pola yang sangat unik yang ditemukan oleh sastrawan bernama Agung Wibowo. Patidusa adalah akronim dari emPat, Tiga, Dua, Satu, maksudnya, puisi ini berpatokan pada jumlah kata, bisa empat, tiga, atau satu kata yang ada pada tiap barisnya. 

Dan uniknya lagi, puisi teknik ini, harus memiliki makna yang sama ketika dibaca dari atas maupun dari bawah. Patidusa memiliki 4 format, pertama bentuk original (4321-1234-4321-1234), kedua bias (1234-4321-1234-4321), ketiga cemara (1234-1234-1234-1234), dan tangga (4321-4321-4321-4321). Berikut contoh puisi Patidusa dengan formasi cemara: 

 

Jahat

Oleh Alya Rekha Anjani

 

Ejekan
Juga celaan 
Dilemparkan berbagai cacian
Kukuatkan batin untuk bertahan

Tertindas
Menahan amarah
Mengguncang jiwa raga
Menjatuhkan orang yang lemah

Berputar 
Roda motor
Kadang di atas
Kadang berada di bawah

Kobarkanlah 
Semangat baja
Jangan patah harapan 
Yakinlah kelak akan cerah

Baca Juga: Ketahui 6 Jenis Konflik Ini agar Cerita Fiksi Kamu Tidak Monoton

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

3. Haiku

Rayakan Hari Puisi Sedunia, Ini 5 Teknik Berpuisi yang Harus Dicoba! unsplash.com/Lee Luis

Tidak kalah unik, teknik berpuisi selanjutnya berasal dari Jepang, yaitu puisi Haiku. Pola yang diterapkan pada puisi pendek ini berpatokan pada jumlah suku kata tiap barisnya. Dan, suku katanya pun sudah ditentukan, yaitu 5-7-5 suka kata tiap baris. Contoh dari puisi Haiku: 

Lover 

Oleh Alya Rekha Anjani

In the rain garden
I keep walk in the darkness
Just to my lover

4. Alea

Rayakan Hari Puisi Sedunia, Ini 5 Teknik Berpuisi yang Harus Dicoba! unsplash.com/Ekaterina Novitskaya

Selanjutnya adalah berpuisi dengan teknik Alea. Tidak jauh berbeda dengan puisi Patidusa yang berpatokan pada jumlah kata. Tapi, perbedaannya berada pada pola ganjil-genap jumlah kata di tiap baitnya. Puisi ini memiliki pola, 135-246/246-135 atau bisa dibalik dari jumlah kata yang banyak, 531-642/ 642-531 dihitung per kata. Contoh: 


Sendu

Oleh Alya Rekha Anjani

 

Hati pilu
Akhirnya berlalu
Bagai paku, yang dipukul tanpa palu

Sendu
Kini telah bertransformasi
Bagai merah, biru yang berpadu

5. Prosais

Rayakan Hari Puisi Sedunia, Ini 5 Teknik Berpuisi yang Harus Dicoba! pexels.com/Vera Arsic

Berdasarkan namanya, teknik prosais ini haruslah menyajikan puisi dalam bentuk prosa. Jika biasanya, kamu menemukan atau bahkan membuat puisi dalam bentuk baris, berbeda dengan prosais, yang menyajikan puisi berbentuk beberapa paragraf. Prosais sendiri adalah akronim dari prosa liris, dinamakan liris karena berisi curahan hati dari sang penulisnya. Contoh: 

Kecewa

Oleh Alya Rekha Anjani

Tuturmu selalu berhasil memenangkan hatiku. Perilakumu selalu menarik untuk kuperhatikan. Ajaranmu selalu sukses menghipnotis pikiranku. Bahkan nasihatmu selalu menggiring untuk kulakukan tanpa lagi pikir panjang. Kuanggap semua yang dirimu lakukan adalah sebuah kebenaran hingga tega melabeli bahwa orang lainlah yang salah. Mengapa semua orang tidak menjadi sepertimu?

Namun kini, simpatiku sungguh telah runtuh bersama pujian yang pernah kuucap. Semua hormatku hampir hilang terbawa oleh rasa kecewa yang begitu dalam terlukai, tercabik, hingga cacat menilaimu. Walau begitu, hati ini masih saja bebal berteriak bahwa kamu takkan tega melakukannya. Pun, logika ini tak mencapai paham atas semua yang sudah kamu lakukan padaku.

Memanglah aku yang salah, begitu percaya pada apa yang kamu ucapkan pun kamu lakukan, dulu. Aku salah sepenuhnya menggantungkan kebenaran pada dirimu. Seharusnya bukan padamu semuanya kutaruh, seharusnya kutahu dirimu hanya akan menyisakan kecewa yang menyesakkan.

Itulah 5 teknik berpuisi yang wajib banget kamu coba. Teknik mana nih, yang paling buatmu tertarik untuk berkreasi merayakan hari puisi sedunia? Selamat mencoba, ya! 

Baca Juga: Ingin Jadi Penulis Novel? Ini 5 Tips Apik Menulis Fiksi

Alya Rekha Anjani Photo Verified Writer Alya Rekha Anjani

I scream so loud, but, no one heard a THING. So, I decided to write. Akun IG: antologikata_id

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya