[PROSA] Ayah, Gagalmu Menghancurkan Mentalku

Sosok itu gagal menjadi cinta pertama anak perempuannya

Mereka bilang, ayah laki-laki sempurna. Tulang punggung keluarga dan cinta pertama anak perempuannya. Tapi ayah, kamu adalah patah hati pertamaku. Tidak satu pun kutemukan kasih dalam dirimu. Hanya menyisakan retakan yang membuat cinta dalam hatiku perlahan terkikis lantas menguap tanpa bekas. 

Ayah, dari awal kamu sudah gagal. Matamu tertutup dan hatimu buta. Mengabaikan anak-anak yang perutnya keroncongan sebab lupa kau beri makan.

Dulu pikirku kamu tidak memiliki peran penting dalam tahta hatiku. Namun, nyatanya amarah dan kebencian itu muncul tatkala mataku menangkap seorang ayah dan anak yang tengah bercanda riang di sebelahku; ketika sedang menunggu bus jemputan. 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Perpisahan tanpa status cerai itu mampu memporak-porandakan tata hidup yang pondasinya sudah tidak kokoh dari dulu. Anak perempuan yang tumbuh tanpa figur ayah ibarat tanaman yang tumbuh di padang kering. 

Dengar ayah. Bagiku, peranmu sudah lama mati. Peranmu disingkirkan lalu terbuang tanpa sisa. Menyisakan luka yang tak kunjung dan tidak akan pernah bisa sembuh. 

Baca Juga: [PROSA] Saat Laut Tertidur

Bella Sinaga Photo Writer Bella Sinaga

Girl, do it for you.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya