[CERPEN] Kembali ke Masa Kecil

Melangkah ke masa lalu, menciptakan kebahagiaan rasa syukur 

Hari ini, Angga, seorang pria muda berusia 25 tahun, merasa terjebak dalam kebosanan dan rutinitas yang berulang-ulang dalam hidupnya. Dia duduk di balkon apartemennya, memandang ke luar sambil merenung. Tiba-tiba, dia teringat pada masa kecilnya yang penuh dengan kegembiraan dan petualangan. Ia merasa ingin kembali ke masa itu, di mana semua tampak lebih mudah dan lebih menyenangkan.

Angga memutuskan untuk mengunjungi rumah neneknya, tempat di mana ia biasanya menghabiskan waktu saat masih kecil. Sesampainya di sana, ia merasa terkesan dengan suasana yang masih sama seperti dulu, bahkan aroma masakan neneknya masih terasa sama. Angga duduk di teras, memandang ke halaman belakang, di mana ia sering bermain bersama teman-temannya saat masih kecil.

Saat itu, Angga mendengar suara teriakan dari seorang anak di kejauhan. Ia berlari ke arah suara itu dan menemukan seorang anak kecil berusia sekitar 7 tahun menangis di depan rumah tetangga. Angga menyapanya, "Hei, apa yang terjadi?"

Anak itu menoleh ke Angga, "Saya kehilangan boneka kesayangan saya."

Angga tersenyum, "Jangan khawatir, saya akan membantu kamu mencarinya. Siapa tahu kita bisa menemukannya."

Keduanya kemudian mencari di sekitar halaman rumah tetangga. Setelah beberapa saat, Angga menemukan boneka itu di bawah semak-semak. Anak itu sangat senang dan mengucapkan terima kasih dengan tulus.

"Terima kasih banyak, kakek!" kata anak kecil itu.

Angga tersenyum dan berkata, "Saya bukan kakek, saya masih muda. Nama saya Angga."

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Anak kecil itu terkejut dan bertanya, "Lalu, kenapa kamu punya jenggot seperti kakek-kakek?"

Angga tertawa, "Itu karena saya tidak sempat mencukur. Saya sibuk sekali akhir-akhir ini."

Anak kecil itu merenung sejenak dan berkata, "Nanti kalau kamu pulang, cuci muka dan cukur, ya, supaya kamu kelihatan lebih muda lagi."

Angga tertawa lagi, "Baik, saya akan melakukannya."

Mereka berdua kemudian duduk di halaman belakang dan mulai berbicara. Angga terkesan dengan kecerdasan anak kecil itu dan merasa seperti dia sedang berbicara dengan dirinya sendiri saat masih kecil. Waktu terus berjalan. Ketika Angga harus pulang, anak kecil itu berterima kasih dan berkata, "Sampai jumpa lagi, kakek Angga."

Angga tersenyum, "Sampai jumpa lagi, nak."

Saat Angga berjalan pulang, ia merasa seperti ia telah menemukan kembali bagian terbaik dari dirinya yang dulu. Ia memutuskan untuk mengambil pelajaran dari hari ini dan memperhatikan kebahagiaan dalam kehidupannya yang sekarang. Ia menyadari bahwa terkadang kita harus melihat ke masa lalu untuk menemukan inspirasi dan motivasi untuk hidup di masa sekarang. Selain itu, ia juga menyadari bahwa membantu orang lain bisa memberikan kebahagiaan dan memberikan arti yang lebih dalam atas hidupnya.

Dengan semangat baru, Angga kembali ke apartemennya dengan penuh harapan untuk mengubah kehidupannya menjadi lebih bermakna dan penuh petualangan. Ia memutuskan untuk mencoba hal-hal baru dan mencari cara untuk menemukan kebahagiaan dalam rutinitasnya sehari-hari. Dalam hatinya, ia tahu bahwa meski masa lalu tidak bisa diulang, ia bisa menciptakan masa depan yang lebih baik dan lebih bahagia.

Baca Juga: [CERPEN] Sejumlah Alasan untuk Hidup 

FIQRAH RISAR Photo Verified Writer FIQRAH RISAR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya