[CERPEN] Darimu, Aku Belajar Melepaskan

Terima kasih pernah menjadi bagian terindahku

 

Cinta memang memiliki warna untuk masing-masing insan. Terkadang cinta membutakan, bahkan tak jarang berakhir menyakitkan.

Seperti senja sore itu, membawaku pada lamunan dua minggu lalu. Kau yang biasanya selalu bersama, entah mengapa kemudian enggan menemani? Kau yang biasanya selalu menyambut kedatanganku, entah mengapa kemudian seolah tak peduli.

Banyak hal yang aku pertaruhkan untuk bertahan sejauh ini denganmu. Banyak langkah yang aku lambatkan dengan payah agar dapat terus berjalan beriringan denganmu. Dan banyak hati yang aku abaikan hanya karena aku terbutakan oleh kehadiranmu.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Harus aku akui semua terasa melelahkan. Harus berpura-pura tegar untuk menghibur diri. Harus berpura-pura tersenyum disaat yang aku lihat hanya punggung tegapmu. Bertahan pun sudah terasa tak berguna, karena sendirian tidak pernah lebih baik dari berdua. Karena kau sudah tak sama seperti yang dahulu.

 

"Aku cuma rindu. Dan cukuplah rindu ini membawaku rela melepaskan apa yang paling aku perjuangkan saat ia sudah tak ingin diperjuangkan."

 

MahestiDita Photo Verified Writer MahestiDita

"penyuka warna hitam yang mudah sekali tertidur" ----- find me on instagram : mahestidita

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya