[CERPEN] Bersamamu Mimpiku Terasa Dekat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malam ini cerah sekali. Gugusan bintang bertabur acak bak lukisan gemerlap. Aku dan kamu, berbaring diam di atas rumput-rumput kering yang baru saja dipotong tadi sore.
“Kamu percaya bintang jatuh?” tanyaku, memecah keheningan yang kian pekat.
Kamu menggeleng dan tersenyum kecut.
“Sebenarnya itu bukan bintang, tapi meteor yang menabrak bumi kemudian bergesekan dengan atmosfir sehingga menimbulkan kilasan percikan yang kau namai bintang jatuh.”
“Tapi kamu percaya kalau dengan melihat bintang jatuh dan mengabulkan permintaan, permintaan itu akan terwujud?”
“Ngga. Itu konyol.”
“Bagaimana dengan mimpi? Jika ada bintang jatuh, dan kita membisikkan mimpi kita, maka mimpi kita akan jadi nyata atau setidaknya lebih dekat.”
“Bintang jatuh tak ada hubungannya dengan mimpi. Mitos itu dibuat agar anak-anak selalu punya cita-cita dan berusaha untuk mencapainya.”
“Oh begitu.”
Editor’s picks
“Dengan usaha, dan dukungan orang sekitar juga tentu, mimpi itu akan jadi nyata. Pilih orang terbaik untuk mendukungmu membuat mimpi itu menjadi nyata, atau setidaknya menjadi lebih dekat. Bukannya berharap pada bintang jatuh.”
Ya aku paham sekarang.
“Kenapa kamu manggut-manggut?” tanyamu yang memperhatikan tingkahku barusan.
“Ya sekarang aku percaya.”
“Percaya apa? Percaya pada bintang jatuh?” ejekmu.
Aku menggeleng. “Aku percaya. Aku telah mempercayakan seseorang yang bisa membuat mimpiku semakin dekat.”
“Oh ya? Siapa?”
“Kamu.”
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.