[REVIEW] Novel Resign!: Dilema Antara Benci dan Cinta

Jangan terlalu benci, nanti malah dibuat cinta

Buat kamu yang sudah bekerja selama hampir satu tahun atau lebih di sebuah perusahaan, pasti sudah gak asing lagi dengan berbagai keluhan teman sekantor yang kerap menyebut-nyebut kata “Resign!”.

Atau bisa jadi kalimat itu malah sering terlontar dari mulut kamu sendiri.

Dan sebagaimana yang diungkap oleh penulis buku ini, Almira Bastari pada ucapan 'Terima Kasih', dia memang terinspirasi dari seringnya topik resign terlontar dari mulut teman-temannya yang sudah tidak betah lagi bekerja di sebuah perusahaan. Entah saat hangout atau di jam makan siang, pembahasan resign hampir pasti tak pernah absen.

Tapi, buku Resign! ini bukan berisi tentang panduan bagaimana cara resign terbaik atau tata cara terbaik mempersiapkan diri sebelum resign lho. Buku ini adalah sebuah novel Teenlit yang berlatarkan dunia kerja generasi millennials. Plus dibumbui oleh kisah asmara ala remaja.

Nah, berikut reviewnya.

1. Resign yang butuh perjuangan

[REVIEW] Novel Resign!: Dilema Antara Benci dan CintaPixabay/lukasbieri

Terjebak. Begitulah kesan pertama yang digambarkan buku ini lewat karakter utamanya, Alranita. Ia adalah seorang karyawati yang sudah hampir 2 tahun bekerja sebagai data analisis di sebuah perusahaan konsultan. Alranita berada satu tim dengan Karen, Andre, dan Carlo.

Mereka sama-sama ingin resign karena tak kuat dengan Tigran, bos yang terkenal dingin, tak acuh, suka bicara menyakitkan dan semena-mena memberikan pekerjaan. Hampir setiap hari mereka lembur dan baru tiba di rumah hampir tengah malam. Bolak-balik merevisi laporan sampai puluhan kali pun sudah menjadi makanan sehari-hari.

Tapi, untuk bisa resign ternyata butuh perjuangan keras. Karena untuk bisa memenuhi panggilan interview saja sulitnya bukan main. Kadang klien meminta waktu bertemu di hari yang sama. Atau si Tigran yang kadang suka memberikan tugas di hari yang sama. Alhasil, mereka gagal interview di perusahaan lain!

Itulah kenapa saya yakin saat membaca buku ini, bisa-bisa kamu akan tertawa dan rasanya seperti menertawakan kondisi dirimu sendiri (kalau ternyata kamu pernah atau sedang berada di situasi itu).

2. Belajar bersyukur, deh

[REVIEW] Novel Resign!: Dilema Antara Benci dan CintaPixabay/rawpixel

Secara tersirat, melalui buku yang ditulisnya ini Almira ingin memberikan pesan kepada pembacanya untuk belajar bersyukur. Karena dalam buku ini digambarkan, sekalipun sering lembur dan penuh tekanan kerja, tapi Alranita dan timnya bisa menikmati gaji mereka yang besar. Plus bonus tahunan yang nggak kalah bikin semringah.

Belum lagi, di beberapa bagian dikisahkan kalau mereka tak jadi resign dalam waktu dekat karena gaji yang ditawarkan perusahaan lain lebih rendah. Alhasil, mereka pun bertahan lebih lama sembari mencari tempat kerja baru. Padahal, setiap kali habis dicecar Tigran mereka selalu mengeluh dan ingin segera resign. Belum lagi butuh perjuangan keras hanya untuk datang interview.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Malah, menjelang bagian akhir buku ini mereka merasa kalau lebih baik dipimpin Tigran yang selama ini mereka benci dan sering jadi bahan omongan, dibanding harus dipimpin oleh atasan baru dari Singapura yang lebih gahar. Ternyata di atas singa masih ada naga!

3. Terselip kisah asmara yang membuat dilema

[REVIEW] Novel Resign!: Dilema Antara Benci dan CintaPexels/rosie-ann

Ketika membaca buku ini di bab-bab awal, sebenarnya saya sudah bisa menebak kalau salah satu di antara Alranita atau Tigran akan menyimpan rasa suka. Dan tebakan pun nggak meleset. Well, walaupun sudah bisa ketebak tapi Almira berhasil membuat alur cerita yang menarik.

Ia berhasil menggambarkan bagaimana perjuangan Tigran yang berusaha meyakinkan Alranita untuk menerima cintanya. Karena Alranita sudah terlanjur amat sebal pada tingkah Tigran selama menjadi bosnya.

Ditambah, cerita di buku ini jadi lebih hidup karena hadirnya Karen, Andre, dan Carlo yang sama-sama konyol dan sering menjadikan Tigran sebagai objek omongan.

4. Tapi, ada yang kurang dari buku ini

[REVIEW] Novel Resign!: Dilema Antara Benci dan CintaDok. Pribadi

Beberapa hal yang menjadi catatan saya, adalah begitu mudahnya Tigran menjalankan rencananya karena ternyata ia sudah naksir Alranita sejak kuliah di Melbourne. Apalagi, tak dijelaskan bagaimana Alranita bisa melamar di perusahaan tempat Tigran bekerja dan menjadi bawahannya langsung. Apalagi Tigran sebenarnya anak konglomerat pengusaha properti.

Apalagi, Tigran ternyata sebenarnya menikung Alranita yang sering diperhatikan oleh Arya (cowok yang disukai oleh Alranita semasa kuliah).

Dan ternyata Arya juga naksir dengan Alranita. Karena itu, di buku ini Tigran seolah benar-benar berhasil memainkan segala skenarionya untuk bisa dekat dengan Alranita.

5. Mungkin akan lebih menarik kalau ditambah intrik sesama karyawan

[REVIEW] Novel Resign!: Dilema Antara Benci dan CintaVemale.com/Endah

Sayangnya, di sini Almira hanya menggambarkan tekanan pekerjaan itu datang dari sisi atasan saja. Sementara dari sisi teman atau rekan kerja terlihat selalu kompak. Padahal, di dunia kerja juga kadang ada rekan kerja yang suka ‘menyikut’ rekan sendiri.

Atau paling tidak, semestinya Almira bisa menggambarkan sedikit kekurangan Alranita, Karen, Andre, atau Carlo yang tak jarang membuat sebal. Karena sebaik-baiknya orang pasti ada kekurangan, kan?

But, secara keseluruhan buku Resign! ini oke banget. Selain dari sisi alur yang mengalir, Almira juga lugas dalam menghadirkan dialog maupun adegan yang jenaka. Setiap karakternya pun benar-benar terasa hidup. Bahkan, saya sendiri hampir sulit rasanya menutup buku untuk tidur sebelum benar-benar membacanya sampai tuntas.

Rahardian Shandy Photo Verified Writer Rahardian Shandy

Rutin menulis sejak 2011. Beberapa cerpennya telah dibukukan dan dimuat di media online. Ia juga sudah menulis 4 buah buku non-fiksi bertema bisnis. Sementara buku fiksi pertamanya terbit pada 2016 lalu berjudul Mariana (Indie Book Corner).

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya