[PROSA] Rasakanlah Segala Rasaku

Dirimu, segala rasa yang aku puja

Senyuman darimu yang begitu hangat disertai mesra kalimat manja terucap dari bibirmu. Seperti surga yang aku rasakan. Tanpa jeda dan luar biasa penuh cinta. Hal itu terjadi setiap waktu, ketika engkau di sisiku. Adakah hal yang sama kau berikan? Ketika jarak berkata dan meminta aku bersamanya.

Bukanlah suatu rasa curiga yang mulai meraja, hanya tak mau merasakan kesakitan menusuk sendi jiwa terulang kembali. Bukan pula hilang rasa percaya yang kurasa, hanya tak mampu bersua kata dukacita untuk kesekian kalinya.

Andai kali ini kembali berakhir menjadi memori, semoga saja ingatan yang menghibur diri. Berharap seperti pelangi yang memberikan harmoni paduan warna.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Begitu pula bila harus tuntas paduan rasa kita, bukan karena ego atau jeritan putus asa. Namun, terpisahkan usia yang pasti ada batasnya. Bila bisa, semoga aku yang pertama, karena tanpamu dunia ini hanya belenggu siksa. Kalimat yang aku katakan, bukanlah suatu permintaan sepihak raga, namun karena aku begitu terlalu teramat sangat mencintaimu.

Bila aku terlalu manja, kumohon mengertilah karena kau begitu kucinta. Bila aku terlalu egois, berharap pahamilah karena aku sudah berkali-kali bermandi tangis

Dirimulah obat, dirimulah sahabat, dirimulah kekasih, dirimulah semesta, dirimu, dirimu, dan dirimu ialah segala rasa yang aku punya.

Baca Juga: [PROSA] Sebuah Percakapan di Kios Bunga

Riza AA Photo Verified Writer Riza AA

Pria yang ingin berkarya. Ig: @faruqrizaal

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya