[PROSA] Sudut Malam di Jakarta

Nampaknya tidak seramai yang ku kira

Tidak ada suara klakson berebut di sepanjang jalan. Jakarta malam ini sedang lengang. Tidak seperti biasanya, Jakarta dengan segala huru-hara ke sana kemari menambah pening di kepala ketika siang hari. 

Langit malamnya sangat cerah. Bintang-bintang bergantungan, dan bulan membantu memeriahkan cahaya gedung-gedung tinggi ibu kota.

Di seberang sana ada seorang kakek tua yang jalannya agak sedikit tertatih-tatih dengan tongkatnya. Di seberang sana ada pedagang kaki lima yang gerobak jualannya bertuliskan "Ketoprak telur 10 ribu rupiah."

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Sudut kota Jakarta malam itu terasa dingin. Angin menyeruak ke seluruh badanku dan memain-mainkan rambutku. "Jakarta memang tidak selalu ramai, jika kau tahu," katanya pada saat itu. Kalimat itu masih terekam jelas dalam ingatanku. 

Iya, kau benar, ternyata Jakarta tidak selalu ramai seperti apa yang aku pikirkan dulu. Ada kalanya Jakarta bisa lengang, diam, dan dingin. Seperti saat ini, saat kau sudah tidak lagi di ibu kota ini.

Baca Juga: [PROSA] Rasakanlah Segala Rasaku

Santi Agustin Photo Verified Writer Santi Agustin

pelupa, makanya suka nulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya