[NOVEL] Painting Flowers-PROLOG

Dia tahu ada banyak tatapan kasihan tertuju padanya.

Seakan keadaannya belum cukup menyedihkan, lagu yang kini memenuhi ballroom hotel berbintang lima itu adalah lagu kesukaannya; Perfect milik Ed Sheeran. Sungguh ironis. Lagu yang seharusnya terputar di hari pernikahannya dengan pria itu, seperti yang pernah dia ucapkan pada satu dari sekian banyak obrolan ringan mereka, justru mengiringi langkahnya untuk mengucapkan selamat tinggal.

Lagu yang menambah sayatan pada hatinya.

Kedua kakinya masih tertahan, hanya beberapa langkah setelah pintu masuk. Selama beberapa detik, dia membayangkan betapa mudahnya memutar tubuh dan pergi dari tempat itu. Tapi dia sadar, sudah terlambat belasan tahun untuk melarikan diri. Segalanya sudah menjadi begitu rumit, hingga dia bahkan tidak yakin berlari sejauh mungkin akan meringankan sesak dalam dadanya.

Menghela napas panjang, akhirnya dia memutuskan untuk tetap maju. Sudah cukup waktu yang dia habiskan untuk menangis dan meratap. Dia tidak akan memperlihatkan sisi lemahnya lagi. Maka dengan langkah mantap, dia memasuki ballroom yang hari ini disulap menjadi tempat resepsi pernikahan pria itu.

Mantan kekasihnya.

***

Baca ribuan cerita seru dan tuliskan ceritamu sendiri di Storial!

www.storial.co
Facebook : Storial
Instagram : storialco
Twitter : StorialCo
Youtube : Storial co