[NOVEL] Save Our Story-BAB 1

Penulis: Pradnya Paramitha

Siapa Perempuan yang Kau Sebut-Sebut Semalam, Sayang?

 

Ayas membasuh wajahnya dengan air dingin berkali-kali, berharap air berbau karbol khas rumah sakit ini mampu menenangkan pikirannya. Ditatapnya wajah yang muncul di cermin. Wajah yang kusut dengan kantong mata tebal akibat nyaris 48 jam tidak tidur. Dia mulai berpikir tentang sebuah artikel yang mengatakan bahwa orang bisa hidup tanpa makan dan minum selama tiga hari. Namun tanpa tidur, dia pasti mati. Jika artikel itu benar, mungkin nyawanya sedang terancam.

Setelah memastikan penampilannya lebih manusiawi, Ayas keluar dari toilet. Koridor rumah sakit itu tidak sepi meskipun sudah menjelang pukul 3 pagi. Beberapa orang menggelar tikar di koridor untuk beristirahat. Ayas masuk ke ruang rawat kelas dua. Dalam ruangan itu terdapat dua tempat tidur pasien, yang masing-masing dipisahkan oleh kelambu, dan semuanya terisi.

Ayas langsung menuju ruangan paling ujung tempat Nara berbaring. Posisinya masih sama persis dengan ketika Ayas meninggalkannya untuk cuci muka. Nara masih tertidur gelisah, meski sudah tidak separah beberapa jam lalu. Suhu tubuhnya sudah berkurang dan keringat dinginnya mereda. Beberapa jam lalu, panas tubuh Nara sangat tinggi hingga membuat pria itu mengigau tidak sadar. Karena panik, Ayas langsung memanggil perawat. Namun mereka mengatakan bahwa itu hal biasa bagi penderita tifus dan demam berdarah. Kondisinya akan memburuk di malam hari, kemudian akan membaik di siang hari.

Ayas duduk di kursi di samping ranjang, menopangkan dagu di pinggir ranjang pasien, menatap wajah kekasihnya yang tertidur. Sesekali tangannya terulur untuk mengusap titik keringat di dahi Nara. Siang tadi, jantung Ayas nyaris meledak saat mendapatkan kabar bahwa kekasihnya tiba-tiba pingsan di studio foto tempatnya bekerja. Hasil lab rumah sakit keluar sore tadi, menyatakan bahwa Nara terkena tifus dan demam berdarah sekaligus.

Namun, bukan hanya itu masalahnya. Beberapa jam lalu, Nara juga membuat jantungnya nyaris berhenti. Karena dalam kondisi tak sadar, dalam igauannya yang tak jelas, pria itu memanggil-manggil nama seorang perempuan. 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Seorang perempuan yang bukan dirinya.

Ayas menghela napas panjang. Tangannya meraih tangan Nara yang hangat. Pria ini sudah bersamanya selama empat tahun. Ayas selalu yakin bahwa Nara adalah orang yang akan menjadi partner hidupnya sampai dipisahkan oleh maut. Namun malam ini, satu pertanyaan itu menyeruak: benarkah demikian?

Ditatapnya sosok yang dia pikir tidak punya cela itu. Ribuan pertanyaan bergumpal di dadanya. Tanpa sadar, Ayas bergumam.

"Siapa perempuan yang kamu sebut-sebut semalam, Sayang?"

***

Baca ribuan cerita seru dan tuliskan ceritamu sendiri di Storial!

www.storial.co
Facebook : Storial
Instagram : storialco
Twitter : StorialCo
Youtube : Storial co

Baca Juga: [NOVEL] Save Our Story-PROLOG

Storial Co Photo Verified Writer Storial Co

#CeritainAja - Situs berbagi cerita | Baca ribuan cerita seru dan tuliskan ceritamu sendiri di Storial!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya