[NOVEL] The Journalist-BAB 3

Penulis: Mita Vacariani

Jemmy Liem

 

Bekerja sebagai seorang pencari berita itu tidak mudah. Rasanya seperti kerja 7/24, dan kadang itu pun tidak cukup. Ketika orang lain sedang berkumpul bersama keluarga untuk merayakan hari raya, para pencari berita mungkin harus turun ke jalan dan melaporkan arus lalu lintas.

Ketika mereka baru saja berbaring ingin memejamkan mata sejenak, tiba-tiba ada panggilan telepon yang mengharuskan melakukan perjalanan dinas ke daerah bencana. Lalu tiba-tiba saja pemandangan di sekitarnya berubah. Mereka harus menahan rasa takut, sedih, marah karena harus melaporkan berita kejadian secara akurat tanpa dipengaruhi sentimen pribadi.

Tidak sedikit dari mereka yang berhenti di tengah jalan dan beralih profesi. Mungkin karena kenyataan di lapangan tidak sesuai harapan. Mungkin juga karena ingin pendapatan yang lebih baik. Setidaknya, di mata Nadine jika ingin berkarier panjang sebagai seorang jurnalis, mereka harus memiliki alasan untuk bertahan.

Nadine bertahan karena dua hal. Yang pertama karena passion. Dan yang kedua karena seseorang bernama Jemmy Liem.

Saat kuliah dulu, Nadine mengikuti seminar jurnalistik yang diadakan kampusnya. Di sanalah Nadine melihat sosok Jemmy untuk kali pertama, berdiri dengan kepercayaan dirinya, tersenyum ramah dan berbagi pengalaman seputar dunia penyiaran yang kemudian membesarkan namanya.

Jemmy sebenarnya bukan sosok yang asing bagi Nadine. Jauh sebelum Jemmy menjadi jurnalis, Nadine sudah terlebih dahulu mengenalnya sebagai senior di jurusannya yang aktif, cerdas, dan cukup populer. Dengan mantap dia berdiri di podium, menyampaikan orasinya, dan membuat nama Jemmy melekat kuat dalam ingatannya.

Jadi, ketika melihat Jemmy kembali ke kampusnya, terlihat keren dalam balutan seragam BC Channel, Nadine yakin ke mana tujuannya setelah lulus nanti. Dan dia beruntung kini dia bisa satu kantor dengan Jemmy.

Hari ini keberuntungan lainnya menghampiri Nadine. Setelah melalui hari yang panjang dan melelahkan, Nadine bisa melihat Jemmy siaran berita malam.

"Demikianlah berita malam hari ini. Saya Jemmy Liem dari BC Channel, selamat malam."

Nadine memperhatikan Jemmy membereskan skrip dan menyerahkan clip on mic kepada tim produksi. Di luar dugaan, pandangan mereka bertemu.

"Nad!" seru Jemmy sambil melambaikan tangan.

Nadine membalas lambaian tangan Jemmy dan tersenyum. Jemmy pun berjalan mendekatinya. "Hai, Ko."

Jemmy yang akrab dipanggil koko oleh para juniornya karena memiliki wajah oriental menyapa Nadine ramah. "Belum pulang, Nad?"

Nadine menggeleng pelan. "Masih ada editan, Ko, harus masuk hari ini untuk bahan berita pagi besok."

"Wah, semangat ya, Nad. Jadi ingat dulu aku juga sering lembur kayak gini, apalagi kalau narsumnya ribet, otomatis semua jadi molor."

"Ko Jemmy sendiri kok tumben siaran malam? Biasanya berita pagi, kan?"

"Oh kamu belum tahu, ya? Kaleb fix resign bulan ini, Nad. Sambil menunggu pengganti Kaleb, kami dicoba rolling dulu. Nantinya ada pergantian pasangan setelah ada anchor baru."

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Kaleb Bramantya merupakan salah satu news anchor senior di BC Channel. Berita soal rencananya resign memang sudah santer terdengar sejak beberapa bulan lalu karena masalah pribadi yang melibatkan para petinggi kantor. 

"Rencananya sih akan ada rekrutmen internal untuk mencari pengganti Kaleb," tambah Jemmy lagi.

"Rekrutmen internal?" Nadine tidak dapat menyembunyikan rasa antusiasnya. "Apa semua orang bisa daftar?"

"Sure. Sekarang kami sedang mendiskusikan proses seleksinya." Seolah bisa menangkap ketertarikan juniornya ini, Jemmy melanjutkan bicaranya lagi. "Kamu berminat?"

Nadine mengangguk cepat. "Tapi memangnya bisa, ya?"

"Lho, kenapa nggak bisa? Masa BDP kamu sudah selesai, kan? Dan aku pikir kamu punya potensi, kok."

Aryo sering menyebutnya memiliki potensi untuk bisa menjadi seorang anchor, tapi ketika pujian itu datang dari Jemmy, rasanya lebih istimewa. "Ya soalnya sejauh ini aku belum pernah rolling, Ko. Dari awal liputan berita politik terus, kayaknya masih kurang pengalaman."

"Oh itu bisa kamu pelajari seiring berjalannya waktu," ujar Jemmy. "Aku suka memperhatikanmu, Nad. Setelah beberapa kali melihatmu on cam, kamu punya kemampuan komunikasi yang baik."

Nadine membutuhkan usaha ekstra agar menahan kakinya tetap menjejak tanah. Dipuji oleh idolanya seperti itu rasanya seperti melayang-layang hingga langit ketujuh. Nadine menyesal tidak merekam perkataan Jemmy tadi, apalagi di bagian 'suka memperhatikanmu, Nad'. Rasanya dia ingin mengulang-ulang kalimat tersebut tanpa pernah merasa bosan.

"Wah, aku nggak tahu harus ngomong apa, Ko. Diingat oleh senior sehebat Ko Jemmy saja sudah keberuntungan banget."

Jemmy tertawa pelan. "Ya ampun, Nad, ini kamu yang terlalu merendah atau bagaimana, sih? Siapa di kantor ini yang nggak tahu kamu. Kalau nanti Papa kamu resmi jadi Cagub, tinggal nunggu ada sopir pribadi dan ajudan yang nemenin kamu ke mana-mana, kan? Giliran aku yang susah ngobrol sama kamu nanti."

Nadine hanya bisa tersenyum tipis. Ternyata ada juga hal yang menguntungkan menyandang nama Atmadja di belakang namanya. Setidaknya, Jemmy Liem yang terkenal itu dan rasanya tidak mungkin punya waktu untuk menyapa reporter junior seperti dirinya kini bisa cukup mengingatnya dan menyempatkan diri untuk menyapa.

"Nanti setelah pengumuman rekrutmen keluar, jangan ragu daftar, ya. Kamu bisa kabari aku kapan saja kamu butuh bantuan."

Nadine tersenyum kemudian berkata, "Iya Ko, terima kasih untuk informasinya."

"Semangat ya, Nad," sahut Jemmy sambil meremas bahu Nadine pelan. Dia melangkah meninggalkan Nadine yang kini terus menatapnya sampai Jemmy benar-benar menghilang dari pandangan.

Jika dulu Nadine pernah melakukan kesalahan besar dengan mengungkapkan perasaannya kepada laki-laki berengsek yang tidak bisa menjaga mulutnya, kali ini dia tidak akan melakukan kesalahan yang sama. Lebih baik dia menyimpan rasa kagumnya kepada Jemmy dan menikmatinya dalam diam.

***

Baca ribuan cerita seru dan tuliskan ceritamu sendiri di Storial!

www.storial.co
Facebook: Storial
Instagram: storialco
Twitter: StorialCo
Youtube: Storial co

Baca Juga: [NOVEL] The Journalist-BAB 2

Storial Co Photo Verified Writer Storial Co

#CeritainAja - Situs berbagi cerita | Baca ribuan cerita seru dan tuliskan ceritamu sendiri di Storial!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya