[NOVEL] Transisi Dua Sisi: BAB 4

Penulis: Aldo Manalu

Sekilas Cerita Cahyana

 

Cahyana Rodesiana, seorang perempuan berlatar belakang keluarga berkecukupan. Ia merupakan putri tunggal di keluarga Haryono. Ayah Cahyana, Jaka Haryono, seorang agen properti yang sudah punya jaringan sampai ke Malaysia. Ibunda Cahyana, Dwi Agatha Christia, mantan model yang beralih profesi menjadi pengusaha butik. Masih merintis usaha di daerah tempat tinggalnya.

Karena begitu padat aktivitas kedua orangtua Cahyana, mereka menyewa asisten rumah tangga untuk membantu pekerjaan rumah. Meskipun begitu, ibunda Cahyana menyempatkan diri mengerjakan pekerjaan rumah jika tidak sedang melayani pelanggan atau jika toko dalam keadaan sepi.

Ayah Cahyana juga demikian. Di samping kesibukan bisnis, ia berusaha menyisihkan waktu berkumpul bersama keluarga. Sarapan pagi, makan siang, maupun makan malam, ia sempatkan menikmati momen-momen berkesan itu bersama putri dan istri tercinta.

Namun Cahyana punya pandangan tersendiri terhadap kedua orangtuanya. Bagi Cahyana, ia menganggap kedua orangtuanya terlalu menomorduakan dirinya. Kedua orangtuanya baru akan melirik dirinya jika mereka benar-benar selesai dengan urusan bisnis mereka.

Pernah suatu ketika Cahyana harus mengajak asisten rumah tangga, Sartika, untuk mengikuti rapat dengan para orangtua di sekolah.

"Lha, tapi saya kan bukan orangtuanya, Nona?" tanya sang asisten.

"Iya saya tahu tapi Ibu tahulah, Bapak dan Mama selalu sibuk dengan urusan mereka. Saya mohon, Bu karena Ibu yang bisa saya andalkan..." Sang asisten mengangguk takzim.

Di meja makan pun kedua orangtua Cahyana terkesan berbasa-basi dengan pertanyaan standar. "Bagaimana sekolah kamu, Nak?"

"Ya begitulah, Pa. Lancar-lancar aja," jawab Cahyana ala kadarnya.

"Gimana dengan les kamu?" Lanjut sang ayah.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Dalam hati ia sebenarnya muak dengan pertanyaan berulang-ulang macam ini. Namun dalam pikirannya ia menganggap, mungkin inilah bentuk kasih sayang dalam bentuk lain. Dari kecil dirinya sudah diajarkan orangtuanya bahwa memenuhi kebutuhan materi anak-anak merupakan hal yang paling penting dilakukan para orang tua.

"Mungkin Bapak harus membayar uang les Cahyana yang udah mau dekat tanggal 15."

"Oh begitu, ya. Mama jangan lupa untuk membayarkan uang les Cahyana. Jangan sampai jatuh tempo," ucap ayah Cahyana sambil menoleh pada istrinya.

Ibunda Cahyana mengangguk dua kali menanggapi ucapan dari suaminya kemudian perempuan paruh baya itu berkata, "Bagaimana hasil rapat sekolah kemarin? Apa keputusannya?"

"Ibu bisa menanyakannya pada Bu Sartika." Begitu menjawab pertanyaan dari ibunya, perempuan itu menyilangkan sendok dan garpunya. Pertanyaan dari sang ibu rupanya membuat hati Cahyana menjadi tak karuan. Dalam hatinya, bagaimana bisa kedua orangtuanya kandung, tidak bisa menyempatkan waktu mereka sekitar dua jam menemaninya rapat sekolah, sampai-sampai asisten rumah tangga harus menjadi pengganti orang tuanya.

"Cahyana, kamu ini benar-benar enggak ngerti ya sama kondisi orangtuamu! Kami juga melakukan ini demi masa depan kamu, untuk memenuhi kebutuhan kamu! Kamu sayang sama Bapak dan Mama?" tegur sang ibu dari luar kamar putrinya yang dikunci dari dalam.

Jadi kebutuhan emosionalku selama ini mau kalian ke manakan? Bahkan aku tidak pernah melihat ucapan tulus kalian saat aku... aku... 

Cahyana tidak terlalu mempedulikan apa yang dikatakan sang ibu. Ia hanya ingin tidur dari kelelahan batin melihat sikap kedua orangtuanya. Berharap hari esok bisa mengubah hati dan pemikiran bapak dan ibunya meski itu hampir mustahil.

***

Baca ribuan cerita seru dan tuliskan ceritamu sendiri di Storial!

storial.co
Facebook: Storial
Instagram: storialco
Twitter: StorialCo
YouTube: Storial co

Baca Juga: [NOVEL] Transisi Dua Sisi: BAB 3

Storial Co Photo Verified Writer Storial Co

#CeritainAja - Situs berbagi cerita | Baca ribuan cerita seru dan tuliskan ceritamu sendiri di Storial!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya