[PUISI] Oyeng si Kucing Jingga
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hari-hari yang indah
Namun dia jalani hidup hanya sendiri
Hingga suram setiap pagi dan malam melewati
Tanpa antusias, namun lelah selalu melengkapi
Kini warna pada bulu cerah itu semakin kusam
Dihiasi hitam coklat noda yang entah sejak kapan singgah
Lantas, bulu lebat yang kian rontok ketika dipegang
Bagai perkampungan damai akan ras kutu berbangsa
Dia hanya bisa pasrah
Garukan cakar putihnya tidak menumbuhkan rasa takut kutu
Editor’s picks
Ditambah balutan saliva tidak pernah bolos datang
Seolah kampung kutu selalu bersih ulah perbuatan lidah oyeng si kucing jingga
Akan hal itu, sampai kapan dia bertahan?
Belum cukup baginya menutup usia
Matanya terlalu cantik, bila sekarang kedipannya hilang
Mungkin, akan cukup setelah sejuta udara segar memberi kehidupan
Oyeng hanya berharap keajaiban emas segera tiba
Dapat menikmati rasa manis hidup sampai menjemputnya ajal
Mengenang jasa pertemuan pahit di masa perjuangan
Tentunya setelah kesulitan, akan datang kemudahan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.