[PUISI] Oyeng si Kucing Jingga

Berharap keajaiban emas segera tiba

Hari-hari yang indah

Namun dia jalani hidup hanya sendiri

Hingga suram setiap pagi dan malam melewati

Tanpa antusias, namun lelah selalu melengkapi

 

Kini warna pada bulu cerah itu semakin kusam

Dihiasi hitam coklat noda yang entah sejak kapan singgah

Lantas, bulu lebat yang kian rontok ketika dipegang

Bagai perkampungan damai akan ras kutu berbangsa

 

Dia hanya bisa pasrah

Garukan cakar putihnya tidak menumbuhkan rasa takut kutu

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Ditambah balutan saliva tidak pernah bolos datang

Seolah kampung kutu selalu bersih ulah perbuatan lidah oyeng si kucing jingga

 

Akan hal itu, sampai kapan dia bertahan?

Belum cukup baginya menutup usia

Matanya terlalu cantik, bila sekarang kedipannya hilang

Mungkin, akan cukup setelah sejuta udara segar memberi kehidupan

 

Oyeng hanya berharap keajaiban emas segera tiba

Dapat menikmati rasa manis hidup sampai menjemputnya ajal

Mengenang jasa pertemuan pahit di masa perjuangan

Tentunya setelah kesulitan, akan datang kemudahan

Baca Juga: [PUISI] Pukul 6 Pagi  

Emzet Writer Photo Verified Writer Emzet Writer

Sekedar menulis, karena membuatku bahagia:)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya