Unilever Food Solution Hadirkan Inovasi "The Vegetarian Butcher"
Plant-based Whopper® (Dok. UFS)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seperti yang sudah kita ketahui bersama, bahwa kesehatan itu memang sangatlah mahal harganya. Maka tidak mengherankan lagi, kalau saat ini banyak orang yang berlomba-lomba untuk menerapkan gaya atau pola hidup sehat. Melihat hal ini, Unilever Food Solutions (UFS) sebagai unit Business to Business (B2B) dari Unilever secara resmi menghadirkan “The Vegetarian Butcher” di Indonesia. Ini merupakan sebuah inovasi ragam olahan alternatif daging berbahan nabati dengan cita rasa dan tekstur yang serupa dengan daging hewani.
Kemarin (27/4), UFS juga secara resmi menggerakkan sebanyak mungkin para pebisnis kuliner untuk bergabung dan ikut mendampingi masyarakat menuju pola makan yang lebih bernutrisi, tentunya yang juga berdampak positif terhadap kelestarian planet bumi. Kita intip fakta dari inovasi “The Vegetarian Butcher” dari UFS berikut ini.
1. Berawal dari tren plant-based yang meningkat selama pandemik
Hamish Daud, selebriti sekaligus pegiat gaya hidup sehat, dalam virtual conference UFS "The Vegetarian Butcher" (Dok. UFS)Joy Tarigan selaku Managing Director Unilever Food Solutions mengatakan bahwa UFS melihat adanya sebuah tren tentang pergeseran pilihan konsumen menuju ragam makanan berbasis nabati, baik di tingkat global maupun lokal. Jelas, tren ini disambut baik oleh para pebisnis kuliner bahkan menjadi tantangan tersendiri dan mereka melihat ini sebagai sebuah peluang untuk usahanya.
Dalam kesempatan yang sama, salah satu celebrity chef, Ririn Marinka, turut hadir dan memaparkan bahwa plant-based ini tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan dalam jangka waktu yang panjang, tetapi juga untuk lingkungan. Hal ini juga dibenarkan oleh Hamish Daud sebagai sosok selebriti sekaligus pegiat gaya hidup sehat.
"Selain ingin terus hidup sehat sampai hari tua, pola makan kita juga berpengaruh besar terhadap lingkungan kita. Sekarang saya jadi lebih perhatiin bahan makanan yang saya konsumsi, termasuk beralih ke bahan makanan plant-based yang lebih sustainable,” ungkap suami Raisa Andriana itu.
Sebagai informasi tambahan, ada fakta survei yang menunjukkan bahwa 90 persen masyarakat Indonesia kini mulai mencoba mengonsumsi menu makanan sehat demi meningkatkan imunitas tubuh. Jumlah orang yang lebih giat membeli sayur dan buah kini telah mencapai 62 persen, dan layanan pesan antar makanan sehat juga telah meningkat sebanyak 7,4 persen. Mungkin kamu salah satunya?
2. Sejarah di balik "The Vegetarian Butcher"
Joy Tarigan, Managing Director Unilever Food Solutions, dalam virtual conference UFS "The Vegetarian Butcher" (Dok. UFS)Sebenarnya, Indonesia bukanlah negara pertama yang 'menganut' inovasi "The Vegetarian Butcher", sebab setidaknya sudah ada lebih dari 30 negara yang lebih dulu menerapkan ini. Tapi buat kamu yang penasaran dengan sejarah di balik inovasi sehat ini, IDN Times kasih informasi lengkapnya ya.
Editor’s picks
Inovasi ini lahir dan berhasil dikembangkan oleh Jaap Korteweg, ia adalah seorang pencinta daging asal Belanda yang bermimpi untuk terus berinovasi dengan menciptakan aneka olahan daging dari bahan nabati. Ia ingin mengajak masyarakat dunia memiliki pola makan yang lebih bernutrisi tanpa harus mengorbankan kelezatan, kesehatan, ataupun kelestarian hewan dan lingkungan.
Tidak hanya itu, ini juga seakan meredefinisi bahwa olahan daging masih bisa kita nikmati oleh semua kalangan, mulai dari para peminat pola makan berbasis nabati, bahkan para pencinta daging hewani sejati sekalipun.
3. Bahan kedelai yang disulap seperti olahan ‘daging’
Virtual conference UFS "The Vegetarian Butcher" (Dok. UFS)Buat kamu yang sedang menjalani gaya hidup vegetarian, vegan, ataupun carnivore, IDN Times yakin inovasi ini sangat cocok untuk kamu. Soalnya, ini dibuat dari protein kedelai yang berserat tinggi, dan “The Vegetarian Butcher” ini tersertifikasi halal serta tersedia dalam olahan yang menyerupai cita rasa dan tekstur dari daging ayam dan sapi.
Ririn Marinka menambahkan bahwa ia yakin makan sehat itu bisa tetap enak dan itu pasti ada di setiap restoran yang mengusung healhty concept. Kehadiran "The Vegetarian Butcher" juga membuktikan bahwa kreativitas untuk menghidangkan makanan berbasis nabati sungguh tak terbatas dan tidak lantas mengorbankan rasa. Semoga kehadirannya akan semakin mendorong para pelaku industri bisnis kuliner sehat, tentunya juga berdampak positif pada gaya hidup sehat masyarakat Indonesia.
4. Burger King jadi mitra kuliner pertama dari inovasi "The Vegetarian Butcher"
Eugene Hong, Chief Marketing Officer Burger King Indonesia, dalam virtual conference UFS "The Vegetarian Butcher" (Dok. UFS)Sudah tidak sabar menikmati langsung olahan 'daging' ini? Ternyata sebagai langkah awal, UFS sudah berkolaborasi dengan Burger King Indonesia. Dalam waktu dekat, tepatnya pada 5 Mei 2021 mendatang, Burger King Indonesaia akan meluncurkan menu “Plant-based Whopper®”, Whopper® berbasis nabati pertama di Indonesia.
Kenikmatan Whopper® yang legendaris ini akan semakin lengkap dengan kelezatan patty dari “The Vegetarian Butcher” dan bisa dinikmati oleh konsumen di gerai Burger King yang berada di wilayah Jabodetabek. Kamu bisa jadi orang pertama yang merasakan 'daging' revolusioner dari “The Vegetarian Butcher”, yang kemudian akan disusul oleh gerai Burger King di kota-kota lainnya pada awal Juni mendatang.
“Burger King selalu mengutamakan kepuasan konsumen, dan kami terus mencari kesempatan untuk memberikan alternatif menu baru yang inovatif dan relevan dengan minat serta kebutuhan mereka. Plant-based Whopper® menjadi pilihan lezat bagi semua orang yang menginginkan alternatif daging hewani tanpa mengorbankan rasa tak tertandingi dari Whopper® yang ikonik dari Burger King. Kami yakin bahwa konsumen kami di Indonesia akan menyukai menu baru ini,” jelas Eugene Hong selaku Chief Marketing Officer Burger King Indonesia.
Siap rasakan inovasi "The Vegetarian Butcher" di Burger King Indonesia? (WEB)
Topik:
Berita Terkini Lainnya
