5 Fakta Trites, Soto Unik Khas Karo yang Berasal dari Usus Besar Sapi 

Eits, rumput isi perut besar sapi ini bukan kotoran ya   

Trites atau sering disebut sebagai Pagit-Pagit merupakan makanan khas Karo, yang berasal dari perut besar sapi. Jika orang Sunda memiliki soto betawi, orang Karo memiliki soto yang berwarna coklat yang berbahan dasar rumput dari usus besar sapi. 

Mendengar kalimat "makanan berasal dari usus besar sapi", pasti kamu langsung berpikir bahwa makanan  tersebut adalah olahan dari kotoran sapi, bukan? Yups, orang Karo sudah terbiasa dengan anggapan tersebut. Tapi kamu perlu tahu nih bahwa rumput yang diolah belum dicerna oleh sapi, lho. Jadi belum termasuk kotoran sapi ya. 

Nah, bagaimana dan apa sih Trites makanan khas Karo ini? Yuk, simak ulasan berikut ini. 

1. Trites perasan rumput yang diambil dari usus besar sapi

5 Fakta Trites, Soto Unik Khas Karo yang Berasal dari Usus Besar Sapi Instagram.com/Kemahen_art

Sapi hewan yang bisa mengonsumsi kembali makanan yang sudah di dalam perut. Cara kerjanya adalah sapi akan menyimpan makanan di dalam perut besar dan suatu waktu akan dikeluarkan melalui mulut dan kembali dikunyah sehingga masuk ke dalam pencernaan yang menjadi kotoran.

Nah, Trites makanan khas Karo ini berbahan dasar rumput yang diambil dari perut besar sapi yang belum dicerna. Jadi, meskipun dari lambung, rumput ini masih segar dan layak untuk diolah. 

Nah, kamu wajib tahu bahwa di sini bukan rumptunya yang akan dimakan melainkan air perasannya. Caranya, rumput akan diperas lalu disaring dengan kain tipis. Hal ini bertujuan supaya serat dalam rumput tidak masuk. Kemudian, air perasannya akan direbus hingga 3 jam sehingga menghasilkan kaldu yang gurih. 

Jadi gimana? Kamu sudah bisa buang anggapan bahwa Trites ini dari kotoran sapi?

2. Diolah dengan bumbu khas Karo 

5 Fakta Trites, Soto Unik Khas Karo yang Berasal dari Usus Besar Sapi Instagram.com/Bataknesia

Salah satu bumbu utama dalam pembuatan Trites adalah kayu cingkam atau sering juga dikenal dengan pohon gadog dan asam cikala (bunga kecombrang). Kedua bumbu ini harus digunakan untuk menghilangkan bau amis karena berasal dari perut sapi. Tak lupa juga bumbu khas lainnya seperti andaliman dan rimbang kemudian bumbu lain seperti cabai, jahe, kunyit, kemiri hingga serai. 

Tidak bisa sembarang masak, jika salah meramu rasanya akan hambar bahkan bisa menimbulkan bau amis. Nah, supaya rasanya semakin gurih dan kaldunya yang kental masyarakat Karo biasanya mencampurkan susu ke dalam Trites. 

Baca Juga: 5 Fakta tentang Kue Cimpa, Kuliner Khas Suku Batak Karo

3. Makanan halal dan pengolahannya yang masih tradisional

5 Fakta Trites, Soto Unik Khas Karo yang Berasal dari Usus Besar Sapi Instagram.com/Senyumtravelista

Untuk menghasilkan cita rasa yang khas, maka hingga sekarang dalam pengolahan Trites masih menggunakan kayu bakar yang dibentuk dengan tungkuan api. Tak heran, proses pembuatannya membutuhkan waktu 5 jam lebih.

Kamu wajib tahu bahwa dalam memasak Trites ini baik ibu maupun bapak harus terlibat. Masyarakat Karo sebutnya, aron yang artinya bekerja sama ataupun gotong royong. 

Makanan halal, Trites bisa dicampurkan dengan daging sapi, tulang lembu, kambing bahkan kikil. Selain itu, bisa juga dicampurkan dengan daun ubi, jamur dan rimbang. Wajib coba ya kalau lagi berwisata di tanah Karo. 

4. Bisa dijadikan obat, salah satunya melancarkan sistem pencernaan

5 Fakta Trites, Soto Unik Khas Karo yang Berasal dari Usus Besar Sapi Tmmagazine.co.uk

Menurut masyarakat setempat, olahan Trites ini bisa mengobati beberapa penyakit. Trites bisa manjur mengobati sistem pencernaan, penyakit maag hingga meningkatkan nafsu makan. 

Trites bisa menjadi obat dikarenakan rasa pahit dan kelat pada rumput isi usus besar sapi,  memiliki kandungan tanin. Kandungan ini, sekaligus membuktikan bahwa rumput yang berada di dalam usus besar sapi masih segar dan layak untuk dikonsumsi. 

5. Disajikan pada hari-hari tertentu, seperti kerja tahun (pesta panen) 

5 Fakta Trites, Soto Unik Khas Karo yang Berasal dari Usus Besar Sapi Instagram.com/Kalak_karo

Selain membutuhkan waktu lama, pembuatan Trites ini juga dibutuhkan sapi besar yang memakan biaya puluhan juta. Dengan demikian, soto khas Karo ini hanya dihidangkan saat acara-acara tertentu seperti pesta kerja tahun, Merdang Merdem (pesta panen) atau sering juga disebut sebagai pesta kerja tahun. Acara besar dan pemotongan sapi ini, sekaligus membuktikan rasa musyawarah dan bergotong royong masyarakat Karo. 

Karena tanah Karo pada umumnya bertani, pembuatan acara besar tersebut diyakini sebagai bentuk ucapan syukur kepada Tuhan atas hasil tani yang melimpah dan tahun -tahun selanjutnya pertanian yang dikelola masyarakat juga diharapkan memiliki hasil yang melimpah. 

Bonus! Tip dan cara pembuatan Trites langsung dari tanah Karo

https://www.youtube.com/embed/HybsBpjr0lc

Nah, jika kamu penasaran bagaimana cara pembuatannya kamu bisa tonton video di atas sebagai sumber refrensi. Jadi gimana, tertarik berkunjung ke tanah Karo dan mencicipi Trites soto Karo yang unik ini? 

Baca Juga: Resep Masak Soto Babat yang Gurih dan Lezat Menggugah Selera

Cahaya Padang Photo Verified Writer Cahaya Padang

We have only today, Let's begin! | Penulis konten di situs blog lapakkorea.com|

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya